Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Man United dan Kata Medioker dalam Diri Ole Gunnar Solskjaer

Kompas.com - 07/11/2020, 12:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

Namun, Solskjaer telah melihat trio tim tersebut mengganti pelatih mereka sejak ia datang.

Para suporter Solskjaer akan menggali fakta bahwa di balik semua kesulitan ini, catatan 100 laga sang pelatih serupa dengan Juergen Klopp di Liverpool.

Sebagai perbandingan, Klopp membawa Liverpool finish kedelapan (Liverpool peringkat ke-10 saat Klopp mengambil alih), peringkat keempat, keempat, kedua, dan menjadi juara musim lalu.

Jika kalah dari Everton pada akhir pekan ini, Ole akan menderita jumlah kekalahan sama di Liga Inggris seperti Mourinho (17) dengan jumlah laga jauh lebih sedikit (65 berbanding 93).

Mourinho dipecat walau hanya kalah dalam dua dari 10 laga liga terakhirnya, itu pun saat menghadapi Man City dan Liverpool dengan skor sama 1-3.

Sementara, Solskjaer kalah tiga kali dari 10 laga terakhir. Akan tetapi, ketiga kekalahan tersebut datang dengan catatan minor masing-masing.

Hasil 1-3 kontra Crystal Palace merupakan kekalahan pertama Man United pada laga pembuka musim di Old Trafford sejak 2014-2015.

Kekalahan 1-6 kontra Tottenham mencolok karena jumlah gol dan kerentanan klub secara keseluruhan.

Terkini adalah hasil 0-1 lawan Arsenal, pertama kali The Gunners menang di Old Trafford dalam 14 tahun.

Baca juga: Scholes soal Bek Man United untuk Gol Demba Ba: Seperti Sepak Bola U10

"Pada titik apa, dua tahun setelah Solskjaer datang sebagai opsi interim, bisa kita simpulkan kalau kita tidak tertarik dengan dirinya?" tulis Daniel Storey di Football365.

Betul bahwa Solskjaer dianggap layak mendapatkan kontrak permanennya.

Bagaimana tidak, ia mencatatkan 14 kemenangan dari hanya 17 laga sebagai pelatih interim termasuk kemenangan tandang 3-1 atas PSG.

Namun, tren meroket itu turun ke level medioker semenjak ia dikasih kontrak permanen.

Solskjaer hanya memenangi 22 dari 52 laga sejak ia ditunjuk sebagai pelatih penuh waktu Setan Merah.

Sangat diragukan bahwa persentase kemenangan seperti ini yang dicari Manchester United saat memodali manajer mereka dengan rataan fee per pemain mencapai 32,5 juta pound di bursa transfer.

Bruno Fernandes bersama pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.INSTAGRAM.com/Manchester United Bruno Fernandes bersama pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.

Hal ini akan membawa kita ke rekrutmen pemain, di mana banyak pihak akan setuju Man United menumpuk terlalu banyak pemain di satu posisi (tengah lapangan) tanpa memerhatikan kebutuhan di sektor lain.

Hal ini tentu bukan salah Solskjaer sepenuhnya, melainkan keseluruhan tatanan klub dan struktur rekrutmen mereka.

Kelemahan di lini belakang menjadi sorotan apalagi setelah kubu Setan Merah tampak tak terlalu menaruh perhatian khusus di sektor tersebut sepanjang musim panas.

Baca juga: Man United Tumbang di Istanbul, Gini Doang Nih Grup Neraka Trending

Man United terlihat lebih gatal mendatangkan Jadon Sancho dan pendekatan mereka ke Sergio Reguillon dari Real Madrid pun diakui "tak sejauh itu."

"Kita bisa membicarakan Sancho sebanyak mungkin. Namun, Manchester United tak bakal bisa memenangi liga sebelum mendapatkan bek tengah yang bisa lari dan bertahan 1-vs-1," tutur Gary Neville seusai laga pembuka musim kontra Crystal Palace.

"Mereka tak akan memenangi Liga Inggris dengan pasangan bek tengah itu," ujarnya lagi mengacu ke Victor Lindelof dan Harry Maguire.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com