Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch N Kurniawan
Dosen

Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University | Praktisi Kehumasan | Mantan Jurnalis Energi, Lingkungan, Olahraga

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Kompas.com - 26/04/2024, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIMNAS sepak bola U-23 Indonesia yang lolos pertama kalinya ke semifinal Piala Asia kali ini layak diibaratkan lelaki muda yang terlihat paling kokoh dibandingkan banyak generasi U-23 sebelumnya yang sayangnya sering dicap gagal.

Sepertinya ini adalah cerminan bibit yang lahir dari kombinasi semangat kolektif, menyatunya kengototan dan kecepatan khas pemain lokal dengan visi dan kepercayaan diri pemain keturunan di Eropa, ramuan Coach Shin Tae-young, dan kepemimpinan serta network Ketum PSSI Erick Thohir.

Kekuatan langit juga sedang berpihak ke Indonesia.

Catatan apik Timnas U-23 adalah buktinya. Setelah kalah 0-2 lawan tuan rumah Qatar, menang layak 1-0 lawan tim kuat Australia, dan berpesta gol 4-1 dengan permainan elegan melawan Yordania, dan akhirnya lolos pertama kali ke semifinal usai tumbangkan favorit Juara Korea Selatan di perempat final lewat adu penalti 11-10 setelah skor sama kuat 2-2.

Statistik lain menunjukkan bahwa dalam 4 laga, Indonesia menghasilkan 16 tendangan on target ke arah gawang lawan, mendominasi penguasaan bola saat menghadapi Qatar (57 persen Vs 43 persen) dan Yordania (53 persen Vs 47 persen), bermain menyerang dan bertahan yang begitu efektif saat melawan Australia, serta menguasai bola 53 persen lawan Korsel. Ini menunjukkan betapa berbedanya performa timnas U-23 kali ini.

Berbekal itu semua, Indonesia sangat layak melaju ke semifinal Piala Asia, dan selangkah lagi akan ke Olimpiade Paris 2024 jika menang di semifinal atau menjadi juara ketiga di turnamen ini. Semoga!

Tiki taka cepat ala STY

Timnas Indonesia U-23 saat ini mempunyai berbagai kelebihan. Semangat kolektif pemain dan permainan tiki-taka cepat dan ngotot yang dikembangkan STY terbukti mampu mengacaukan permainan tim-tim lawan dari mulai Qatar hingga Korsel.

Racikannya begitu jitu sehingga berhasil mengawinkan skill dan kecepatan pemain lokal dengan visi dan kepercayaan diri para pemain keturunan.

Marselino Ferdinan (2 gol), Rafael Struick (2 gol) dan Witan Sulaeman (1 gol) adalah kunci permainan timnas di depan gawang lawan, di topang penampilan solid di tengah dari Nathan Tjo-A-On dan Ivar Jenner.

Sedangkan di belakang terdapat nama kiper Ernando Ari, bek Rizky Ridho bersama Justin Hubner, Komang Teguh (2 gol) dan Pratama Arhan begitu dapat diandalkan.

Memang masih ada kelemahan terutama di sisi kanan pertahanan Indonesia yang ditempati M Ferrari dan Rio Fahmi atau M Fajar. Sisi ini berulang kali masih terlalu mudah ditembus penyerang tim lawan, termasuk proses lahirnya gol kedua dari Korsel.

Ini menjadi suatu pekerjaan rumah bagi STY untuk meningkatkan pemahaman taktikal para pemain timnas U23 jika tidak ingin kebobolan lagi dari sisi ini.

Setiap pertandingan juga selalu berbeda. Melawan tuan rumah Qatar di pertandingan pertama, permainan tiki-taka Timnas U23 sudah terlihat rapi dan bagus, namun para penyerang kurang klinis di depan gawang lawan.

Faktor wasit yang tidak adil sangat menodai pertandingan sehingga timnas U23 harus kalah dan kehilangan dua pemain karena diberi kartu merah.

Walau demikian, di pertandingan selanjutnya, Timnas U23 masih mampu bermain solid terutama saat bertahan melawan Australia U23.

Permainan tiki-taka segitiga saat menyerang berjalan cukup apik, sehingga timnas U23 mampu mencuri 1 gol lewat skema tendangan sudut, dan malah nyaris unggul dua kosong juga dengan gocekan tiki-taka di menit-menit akhir.

Puncak unjuk gigi permainan tiki-taka cepat dan ngotot ala STY adalah saat menghancurkan Yordania 4-1 di pertandingan terakhir grup.

Satu gol cantik berkelas lahir dari proses tiki-taka antara Marselino, Rizky Ridho, lalu diakhiri tendangan first time melengkung dari Witan yang menghujam ke pojok gawang Yordania.

Satu gol lainnya adalah tiki-taka yang melibatkan Struick, Arhan, Marselino, Witan, sebelum diakhiri dengan sontekan tipis dari Marselino melewati kiper Yordania untuk menjadi gol.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com