KOMPAS.com - Pemain Paris Saint-Germain (PSG), Neymar Junior, dikritik oleh pembawa acara asal Brasil, Jose Luiz Datena, dikarenakan tidak menghadiri acara pemakaman legenda sepak bola dunia, Pele.
Pele yang bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento meninggal dunia dalam usia 82 tahun di rumah sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil, pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB.
Sebelum wafat, Pele menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan terakhir untuk berjuang sembuh dari penyakitnya, termasuk kanker usus yang dideritanya sejak 2021.
Kepergian legenda sepak bola Brasil tersebut membuat seluruh dunia kehilangan. Para pesepak bola dunia pun memberikan ungkapan dukacita atas meninggalnya Sang Raja Pele.
Baca juga: Ribuan Fans Beri Penghormatan Terakhir kepada Pele
Neymar merupakan pesepak bola yang memberikan ungkapan duka cita atas kepergian Pele.
Neymar mengungkapkan bahwa Pele memiliki dampak yang besar dalam dunia sepak bola. Ungkapan tersebut dinyatakan melalui akun Instagram pribadinya.
“Dia menjadikan sepak bola sebagai seni, sebuah hiburan. Dia membuat Brasil disorot. Sepak bola dan Brasil terangkat statusnya berkat Sang Raja! Dia pergi tapi sihirnya tetap ada. Pele abadi!!” ujar Neymar via Instagram.
Namun, dilansir dari laman resmi UOL, Neymar tidak menghadiri acara pemakaman Pele. Hal tersebut lantas membuat pembawa acara asal Brasil, Jose Luiz Datena, mengkritik pemain timnas Brasil itu.
"Neymar bisa saja menegaskan ke pihak PSG untuk datang ke sini (pemakaman Pele). Dia sudah beberapa kali bisa untuk datang ke pesta, tetapi mengapa tidak bisa untuk mengucapkan selamat tinggal pada Pele?" ucap Datena dilansir dari UOL.
"Saya pikir, Neymar sebagai pemain Brasil memiliki kewajiban untuk setidaknya menghadiri pemakaman Pele buat mengucapkan selamat tinggal," katanya menyambung.
Baca juga: Presiden FIFA Ingin Setiap Negara Punya Satu Stadion dengan Nama Pele
Pembawa acara program "Brasil Urgente" ini juga memberikan kritik terhadap para pemain timnas Brasil saat ini.
Ia mengatakan bahwa pemain Brasil saat ini cenderung lebih mementingkan untuk tampil dan "pamer" di internet ketimbang memprioritaskan kepentingan negara dalam kompetisi internasional.
"Mereka sangat jauh dari rakyat, itu sebabnya kami belum memenangkan Piala Dunia selama 20 tahun," kata pembawa acara asal Brasil itu.
"Mereka yang tidak ingat sejarah dan asal-usulnya, benar-benar tidak memiliki komitmen yang diperlukan saat bermain dalam kejuaraan", ujar dia.
Baca juga: Cinta Liga Inggris untuk Pele: Kuning Brasil di Antara Hitam-Putih Newcastle
Ia menceritakan tentang bagaimana situasi permainan sepak bola di era Pele. Disebutkan bahwa pada era tersebut, para pesepak bola bermain untuk bersenang-senang dan hampir tidak mendapatkan apa-apa.