Perihal FIFA yang menyatakan bahwa Indonesia tak mendapat sanksi, Maaike mengatakan bahwa surat keputusan itu langsung dikirim untuk Presiden Jokowi.
Namun, dia menyatakan memang sejak awal tidak pernah ada bahasan terkait sanksi untuk Indonesia.
"Untuk surat, langsung kepada beliau (Presiden Jokowi). Tetapi dalam komunikasi dengan FIFA (Regional Office for Asia and Oceania Members) sejak awal, tidak pernah disinggung tentang sanksi," kata dia.
Adapun Presiden Jokowi menjelaskan bahw FIFA dan pemerintah Indonesia akan bekerja sama membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Selama proses tersebut, FIFA akan berkantor di Indonesia. Maaike pun memastikan PSSI akan bergabung demi perbaikan sepak bola Tanah Air.
"Benar (akan bekerja sama dengan pemerintah, FIFA, dan AFC). FIFA akan datang terlebih dahulu, kemudian AFC pada tanggl 12. Mohon doanya, ya," ucap dia.
"Rencana besok (FIFA datang). FIFA dan PSSI mulai bekerja hari Senin untuk persiapan sebelum rapat)," ucap Maaike Ira Puspita.
Senada dengan Maaike, Ketua Umum Mochamad Iriawan juga menekankan bahwa PSSI selalu intens menjalin komunikasi dengan PSSI dan AFC.
"Alhamdulillah, melalui Presiden Republik Indonesia, FIFA sudah memberikan pernyataan resmi bahwa Indonesia tidak terkena hukuman efek dari insiden Kanjuruhan," kata Iriawan.
"PSSI selalu intens berkomunikasi dengan FIFA dan AFC. Pada minggu depan, delegasi FIFA dan AFC akan berkunjung dan berdiskusi dengan PSSI untuk mengambil langkah-langkah transformatif seperti yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia," tambah Iriawan.
Direktur Ganesport Institute, Sport Policy, and Management Think-tank, Amal Ganesha, negara harus mengambil langkah-langkah cepat untuk segera mengatasi kejadian itu.
Salah satunya cara yang dimaksud Amal Ganesha adalah negara harus bisa menginvestigasi kejadian tersebut tanpa ragu-ragu.
Dia mencontohkan kejadian serupa yaitu tragedi Hillsborough saat semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 15 April 1989. Tragedi itu menewaskan 97 orang.
"Yang jelas, Tragedi Kanjuruhan ini kan sudah banyak yang mulai tahu, bahwa ini punya kesamaan karakter dengan Heysel atau Hillsborough Disaster, dalam hal lemahnya crowd and safety management," kata Amal Ganesha kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).
"Kalau kita mengacu pada penanganan paska kejadian Hillsborough dan Heysel, yang boleh dan harus dilakukan negara, pertama adalah menginvestigasi kejadian tersebut tanpa ragu-ragu secara komprehensif."
"Turunkan semua perangkat yudisial yang ada: Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dan Polisi, kalau perlu libatkan ahli hukum olahraga. Setelah tragedi Hillsborough terjadi, parlemen dan hakim agung Inggris ikut turun gunung."
Amal Ganesha juga menegaskan bahwa harus ada konsekuensi secara hukum dan kebijakan setelah investigasi dilakukan.
Sebab, menurut Amal, tragedi Kanjuruhan termasuk kejahatan luar biasa dengan 131 kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.