Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PSSI: Panpel Bersalah dalam Kerusuhan Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 05:00 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC bersalah.

Ketua Panpel Abdul Haris bahkan dihukum seumur hidup tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjelaskan bahwa ada banyak bukti di lapangan yang menunjukkan kelalaian panpel. Oleh sebab itu, hukuman berat tidak bisa dihindarkan.

“Sejak setelah kerusuhan itu kami mendalami soal panpel dan keamanan di dalam stadion. Yang jelas panpel bersalah,” tegasnya.

Baca juga: Hasil Sidang Komdis PSSI soal Tragedi Kanjuruhan: Denda Rp 250 Juta hingga Sanksi Seumur Hidup

Fakta yang ditemukan di lapangan adalah terdapat lampu yang putus. Menurut Mochamad Iriawan, hal ini jadi salah satu bukti kelalaian panpel, padahal pertandingan digelar di malam hari.

Hal mencolok lainnya dari kerusuhan itu tidak dibukanya gerbang setelah pertandingan selesai.

Alhasil, banyak penonton yang hendak keluar untuk menghindari gas air mata terjebak di dalam.

“Mereka tidak bisa antisipasi gerbang dan ada lampu yang putus. Padahal, itu tidak boleh terjadi,” ujar pria yang biasa disapa Iwan Bule.

Gerbang yang tidak dibuka itu memang sempat memberikan suasana mencekam.

Puluhan sampai ratusan orang terimpit di pintu keluar lantaran gerbang berbahan besi itu tidak dibuka.

Sementara itu, kondisi di dalam lapangan tidak terkendali. Gas air mata yang dilempar aparat keamanan terus mengepul membuat banyak penonton jadi korban efek gas tersebut.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Masuk Tahap Penyidikan, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Penonton yang terimpit di pintu keluar itu pun terpaksa menjebol rooster sebagai satu-satunya jalan keluar.

“Kalau saya kembali ke football family dan rule of the game, yang ada di dalam lapangan sesuai dengan kewenangan PSSI, yaitu mencari panpelnya,” kata pria berusia 60 tahun.

“Seandainya pintu itu dibuka oleh panpel sekitar sepuluh menit sebelum kejadian, mungkin saja tidak akan separah ini,” imbuhnya.

Atas dasar itu, PSSI melalui Komdis berani mengambil tindakan tegas. Namun, hukuman tersebut belum termasuk dari kepolisian.

Hari kedua kondisi Gate 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Hari kedua kondisi Gate 13 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.

“Kalau saya intinya tidak keluar dari rule of the game. Kalau polisi menerapkan hukuman positif sedangkan kami akan menerapkan hukuman sepak bola, yaitu dengan seumur hidup tidak berkecimpung lagi di sepak bola. Habis sudah kariernya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com