BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengungkapkan alasannya memilih bertahan walau gajinya dipangkas hingga setengahnya.
Pemotongan gaji pemain dan pelatih merupakan salah satu kebijakan yang ditelurkan PSSI.
Kebijakan itu mengacu SK bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang "Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020".
Dalam SK itu, PSSI memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen dari kesepakatan kontrak awal, saat kompetisi kembali digelar pada 1 Oktober 2020.
Baca juga: Persib Rancang Strategi Hadapi Jadwal Padat Kompetisi
Aturan tersebut sempat menjadi polemik. Bahkan, Arema FC harus kehilangan Mario Gomez yang memutuskan mundur.
Gomez memilih mundur dari jabatan pelatih kepala Arema FC karena tidak sepakat dengan aturan soal pemotongan gaji yang dikeluarkan PSSI.
Jejak Gomez mundur dari Arema pun diikuti oleh Marcos Gonzales (pelatih fisik) dan Jonatan Bauman (pemain).
Alberts mengatakan, adalah hak bagi setiap orang untuk menyetujui atau tidaknya kebijakan tersebut.
Hanya saja, menurut Alberts, kebijakan pemotongan gaji pemain dan pelatih yang dikeluarkan PSSI memang tidak lazim di sepak bola internasional.
Bahkan, kebijakan tersebut juga sampai mengundang perhatian FIFPro.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan