Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Robert Alberts Bertahan di Persib meski Gaji Dipangkas 50 Persen

Kompas.com - 11/08/2020, 18:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengungkapkan alasannya memilih bertahan walau gajinya dipangkas hingga setengahnya.

Pemotongan gaji pemain dan pelatih merupakan salah satu kebijakan yang ditelurkan PSSI.

Kebijakan itu mengacu SK bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang "Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020".

Dalam SK itu, PSSI memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen dari kesepakatan kontrak awal, saat kompetisi kembali digelar pada 1 Oktober 2020.

Baca juga: Persib Rancang Strategi Hadapi Jadwal Padat Kompetisi

Aturan tersebut sempat menjadi polemik. Bahkan, Arema FC harus kehilangan Mario Gomez yang memutuskan mundur.

Gomez memilih mundur dari jabatan pelatih kepala Arema FC karena tidak sepakat dengan aturan soal pemotongan gaji yang dikeluarkan PSSI.

Jejak Gomez mundur dari Arema pun diikuti oleh Marcos Gonzales (pelatih fisik) dan Jonatan Bauman (pemain).

Alberts mengatakan, adalah hak bagi setiap orang untuk menyetujui atau tidaknya kebijakan tersebut.

Hanya saja, menurut Alberts, kebijakan pemotongan gaji pemain dan pelatih yang dikeluarkan PSSI memang tidak lazim di sepak bola internasional.

Bahkan, kebijakan tersebut juga sampai mengundang perhatian FIFPro.

Asosiasi pesepak bola profesional internasional itu berpandangan, federasi tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan negosiasi gaji pemain.

Pasalnya, hal itu adalah ranah internal klub dengan pemain atau pelatih yang bersangkutan.

"Saya rasa itu hak pribadi. Secara pribadi, peraturan yang diberikan kepada kami dari otoritas sepak bola Indonesia itu sangat dipertanyakan," kata Alberts di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

"Dan dari FIFA sendiri menyatakan tidak bisa ada pihak ketiga yang memutuskan soal kontrak saya (pemain dan pelatih). Jadi, jika ada yang tidak menemukan kesepakatan dengan klub, itu adalah hak pribadi," ucap dia.

Meski begitu, Alberts memilih bertahan di Persib dan mematuhi kebijakan dari PSSI soal pemotongan gaji.

Sejatinya, Alberts dan para pemain Persib pun sempat merasa keberatan, hingga berakibat pada mundurnya jadwal sesi latihan bersama klub berjulukan Maung Bandung itu. 

Semula, Persib akan menggelar sesi latihan bersama pada awal Juli 2020, tetapi diundur hingga awal Agustus karena para pemain dan pelatih belum bersepakat dengan aturan pemotongan gaji hingga 50 persen.

Selama periode Juli 2020,  manajemen klub berjulukan Maung Bandung itu pun terus melakukan konsolidasi dengan menggelar pertemuan bersama pemain dan pelatih.

Tujuannya, untuk menjelaskan secara detail perihal dikeluarkannya kebijakan pemotongan gaji tersebut.

"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya. Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ujar Alberts.

"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik. Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," ucap dia.

Alasan lain yang membuat Alberts bertahan adalah rasa percaya kepada manajemen Persib.

Selain itu, dia juga melihat situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia, terutama mengenai kondisi yang dialami klub karena pandemi virus corona.

Menurut Alberts, pandemi virus corona menempatkan klub pada posisi yang kurang menguntungkan, terlebih mengenai pendapatan.

Klub kehilangan banyak sumber pendapatan karena virus corona. 

Terlebih kompetisi pun akan digelar tanpa penoton yang membuat klub tidak akan mendapat pemasukan dari penjualan tiket laga kandang.

Di sisi lain, ketika pendapatan mengalami penurunan, klub tetap diwajibkan untuk membayar hak pemain dan pelatih.

Baca juga: Bek Persib Menyayangkan Penghapusan Degradasi di Kompetisi

Oleh karena itu, semua elemen di dalam tim harus bisa saling mendukung dan bekerja sama demi kelangsung tim itu sendiri. Alberts berharap, situasi akan kembali normal.

"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar," kata Alberts.

"Ini adalah bentuk kerja sama yang harus dilakukan di sepak bola Indonesia saat ini," ujar pelatih 65 tahun itu.

"Karena situasi ini tidak mudah bagi siapapun. Tetapi, seperti yang saya tadi katakan di awal, semuanya punya hak pribadi untuk tidak menerima (peraturan) ini "

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com