Luis Milla pun diharapkan menjaga sikapnya kalau kembali ke skuad Garuda.
"Luis Milla harus bisa mempertanggungjawabkan semuanya sendiri. Jangan nanti kalau kalah bilang liganya, kompetisinya kurang bagus, lalu kalau berhasil, mengklaim. Jika ada kekurangan, kan, kami akan selalu memberi dukungan," tutur Cucu.
Baca juga: PSSI Minta Luis Milla Tak Cari Kambing Hitam jika Gagal Lagi
Menanggapi hubungannya yang sempat renggang dengan PSSI, Luis Milla menegaskan bahwa semuanya kini sudah baik-baik saja.
Luis Milla sudah memaafkan dan melupakan semua hal negatif yang pernah terjadi antara dirinya dan PSSI.
"Sekarang saya dan PSSI sudah kembali berhubungan baik dan menjalin komunikasi. Yang penting, kalau saya kembali ke timnas Indonesia, saya akan melanjutkan ide-ide sepak bola yang sempat tertunda," kata Milla.
Kedua. Dilarang menunjuk asisten pelatih secara sepihak.
Pemilihan asisten pelatih timnas Indoneia harus mendapat persetujuan PSSI terlebih dahulu.
"Tim kepelatihan Luis Milla harus melalui persetujuan PSSI atau paling tidak kami yang menawarkan. Selama ini, kan dia yang menentukan dengan siapa, dengan siapa," kata Cucu.
Kebijakan itu, lanjut Cucu, dilakukan demi memberi kesempatan kepada pelatih-pelatih yang disiapkan oleh PSSI untuk berkiprah di timnas Indonesia.
Dengan demikian, para pelatih tersebut dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang penting untuk mengembangkan kemampuannya pada masa depan.
"Nantinya di sana ada transfer ilmu," kata Cucu.
Baca juga: Jika Latih Timnas Lagi, Luis Milla Dilarang Tunjuk Asisten Sendiri
Ketiga. Mempersembahkan gelar juara Piala AFF 2020.
Selama menakhodai timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur pada 2017-2018, Luis Milla belum berhasil mempersembahkan gelar.
Target yang dicanangkan PSSI gagal direalisasikan oleh Luis Milla.
Saat itu, Luis Milla ditarget untuk meraih medali emas SEA Games 2017 dan masuk semifinal Asian Games 2019.