KOMPAS.com - Tiga syarat dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini harus dipenuhi Luis Milla jika ingin kembali menjadi pelatih timnas Indonesia.
PSSI sedang "berburu" pelatih baru setelah memecat Simon McMenemy yang dinilai gagal total menangani timnas Indonesia.
Ada dua calon terkuat sampai sejauh ini, yakni Shin Tae-yong dan Luis Milla.
Shin Tae-yong sudah memaparkan program kepelatihannya kepada jajaran petinggi PSSI di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11/2019).
Begitu juga dengan Luis Milla. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu mempresentasikan filosofi kepelatihannya di Manila, Filipina, Jumat (29/11/2019).
Berbeda dengan Shin Tae-yong, Luis Milla bukanlah orang baru di persepakbolaan Indonesia.
Mantan gelandang Real Madrid itu pernah membesut timnas U-23 dan senior medio 2017-2018.
Kini, Luis Milla berkesempatan kembali ke Indonesia dengan "melamar" pekerjaan sebagai pelatih timnas Indonesia, lagi.
Menjadi "orang lama", bukan berarti Luis Milla dengan mudah mengambil pekerjaan sebagai juru taktik timnas Garuda.
Setidaknya, ada tiga syarat dari PSSI yang harus dipenuhi Luis Milla jika ingin kembali melatih timnas Indonesia.
Pertama. Tidak mencari "kambing hitam" seandainya Luis Milla kembali "gagal" mempersembahkan gelar bagi timnas Indonesia.
"Jangan begitu gagal, mencari kambing hitam. Seperti dahulu, kalau tidak salah, dia sempat menyalahkan Ketua Umum PSSI sebelumnya, Pak Edy Rahmayadi," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri seusai menghadiri pertemuan PSSI dengan Luis Milla di Manila, Filipina, Jumat (29/11/2019) malam.
Luis Milla memang sempat menuding pemimpin PSSI tidak profesional ketika dia pamit sebagai pelatih timnas U-23 dan senior Indonesia.
Saat itu, ketua umum PSSI masih dijabat Edy Rahmayadi.
Menurut Cucu, sikap tuduh-menuduh seperti itu tidak mencerminkan seorang profesional.
Luis Milla pun diharapkan menjaga sikapnya kalau kembali ke skuad Garuda.
"Luis Milla harus bisa mempertanggungjawabkan semuanya sendiri. Jangan nanti kalau kalah bilang liganya, kompetisinya kurang bagus, lalu kalau berhasil, mengklaim. Jika ada kekurangan, kan, kami akan selalu memberi dukungan," tutur Cucu.
Menanggapi hubungannya yang sempat renggang dengan PSSI, Luis Milla menegaskan bahwa semuanya kini sudah baik-baik saja.
Luis Milla sudah memaafkan dan melupakan semua hal negatif yang pernah terjadi antara dirinya dan PSSI.
"Sekarang saya dan PSSI sudah kembali berhubungan baik dan menjalin komunikasi. Yang penting, kalau saya kembali ke timnas Indonesia, saya akan melanjutkan ide-ide sepak bola yang sempat tertunda," kata Milla.
Kedua. Dilarang menunjuk asisten pelatih secara sepihak.
Pemilihan asisten pelatih timnas Indoneia harus mendapat persetujuan PSSI terlebih dahulu.
"Tim kepelatihan Luis Milla harus melalui persetujuan PSSI atau paling tidak kami yang menawarkan. Selama ini, kan dia yang menentukan dengan siapa, dengan siapa," kata Cucu.
Kebijakan itu, lanjut Cucu, dilakukan demi memberi kesempatan kepada pelatih-pelatih yang disiapkan oleh PSSI untuk berkiprah di timnas Indonesia.
Dengan demikian, para pelatih tersebut dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang penting untuk mengembangkan kemampuannya pada masa depan.
"Nantinya di sana ada transfer ilmu," kata Cucu.
Ketiga. Mempersembahkan gelar juara Piala AFF 2020.
Selama menakhodai timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur pada 2017-2018, Luis Milla belum berhasil mempersembahkan gelar.
Target yang dicanangkan PSSI gagal direalisasikan oleh Luis Milla.
Saat itu, Luis Milla ditarget untuk meraih medali emas SEA Games 2017 dan masuk semifinal Asian Games 2019.
Kini target juara pun kembali dicanangkan PSSI untuk semua calon pelatih timnas Indonesia, termasuk Luis Milla.
Akan tetapi, menurut penuturan Cucu, Luis Milla tidak bisa menggaransi gelar juara Piala AFF 2020 yang menjadi target PSSI.
"Ternyata ketika ditanyakan demikian, dia (Luis Milla) boleh dikatakan tidak sanggup," ujarnya.
"Tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh Luis Milla karena dia hanya menyampaikan road map yang sudah pernah dilakukannya," ujar Cucu.
Jawaban Luis Milla terkait target juara Piala AFF 2020 bahkan membuat Cucu merasa bahwa kandidat lainnya, Shin Tae-yong, lebih siap.
"Saya melihat Shin Tae-yong lebih siap. Kalau Luis Milla agak ragu-ragu, padahal Shin Tae-yong belum pernah menangani timnas Indonesia," ujar Cucu.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/30/12000038/tiga-syarat-pssi-yang-harus-dipenuhi-luis-milla