KOMPAS.com - Sabtu, 1 Oktober 2022, menjadi hari yang tidak bisa dilupakan oleh Aremania dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.
Pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 tersebut seharusnya menjadi malam yang megah karena bertemunya dua tim raksasa Jawa Timur, Arema FC versus Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.
Namun pertandingan tersebut berujung tragedi yang mengakibatkan 135 suporter meregang nyawa.
Baca juga: Suara Tragedi Kanjuruhan dalam Laga Indonesia Vs Kamboja
Ini menjadi tragedi paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Bencana ini pun paling mematikan kedua di dunia setelah pertandingan kualifikasi Olimpiade 1964 antara Argentina melawan Peru di Stadion Nasional Peru 1964 yang menewaskan total 328 orang.
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menjadi momen yang paling diingat dalam tahun 2022. Bahkan akan selalu dikenal sebagai catatan kelam sepak bola Indonesia.
Berikut ini runtutan bencana sepak bola tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 :
Panas Jauh Sebelum Laga
Pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya selalu panas. Sejarah panjang rivalitas antara kedua tim serta persaingan di papan klasemen membuat pertandingan ini sarat gengsi.
H-3 pertandingan, kedua kelompok suporter saling lempar psywar di media sosial. Tak jarang berakhir dengan perdebatan panas di kolom komentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.