Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan dunia. Seluruh media di Indonesia dan luar negeri memberitakan kejadian yang disebut sebagai bencana sepak bola tersebut.
Stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi tragedi nampak muram diselimuti awan kelabu dan berkali-kali turun hujan rintik mulai pagi.
Sampah-sampah masih berserakan termasuk bangkai mobil yang terbakar membuat situasi terasa mencekam.
Stadion yang dibangun di area sekitar 3,5 hektar tersebut disterilkan dari seluruh kegiatan. Masyarakat hanya diperbolehkan melihat sampai gapura depan saja. Sehingga kemacetan di depan stadion tak terhindarkan.
Sirine pihak keamanan pun terdengan keluar masuk stadion karena ada sejumlah pejabat penting datang termasuk tim tim identifikasi. Pada malam harinya Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI memberikan keterangan pers terkait Tragedi Kanjuruhan kepada media.
Stadion yang dibangun di area sekitar 3,5 hektar tersebut sudah dibuka, tapi hanya bagian dalam saja yang ditutup untuk keperluan identifikasi dan investigasi.
Manajemen, official dan pemain Arema FC juga datang untuk melakukan doa bersama di dalam stadion dan di depan monumen Singa Tegar.
Siang hari masyarakat mulai berdatangan untuk sekedar melihat kejadian, tabur bunga dan kirim doa. Karangan bunga duka cita dari berbagai pihak mulai berdatangan.
Malam harinya digelar doa bersama di depan Monumen Patung Singa Tegar yang diikuti ratusan orang. Usai berdoa mereka berkeliling bagian luar stadion sambil melafalkan kalimat tauhid.
masyarakat semakin banyak yang datang untuk berkirim doa. Dua lokasi yang menjadi jujukan untuk berziarah, yakni Monumen Singa Tegar dan Gate 13.
Pemilihan Gate 13 sebagai lokasi ziarah karena menjadi lokasi yang paling banyak memakan korban jiwa. Jumlah karangan bunga tanda belasungkawa juga terus berdatangan dan ditata berjajar di area monumen tersebut.
Sama seperti sebelumnya, pada malam hari kembali digelar tahlil dan doa bersama. Setiap hari peserta tahlil semakin bertambah.
Situasi semakin ramai orang yang datang untuk kirim doa.
Pada hari kelima ini Stadion Kanjuruhan kedatangan dua tamu istimewa. Siang harinya, Presiden Joko Widodo datang langsung untuk melihat lokasi kejadian.
RI-1 didampingi oleh Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan dan Kapolri Listyo Sigit.
Presiden datang untuk mendapatkan gambaran terkait tragedi yang terjadi.
Dari pengamatannya ia mendapati masalah infrastruktur akses bangun Stadion Kanjuruhan. Ia menyorot tangga yang terlalu curam serta masalah gerbang yang tidak terbuka.
Presiden Joko Widodo kemudian memerintahkan supaya seluruh stadion Indonesia untuk diaudit ulang.
Malam harinya Stadion Kanjuruhan kembali kehadiran tamu istimewa yaitu empat perwakilan Prersebaya Surabaya dan Bonek.