Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hari di Stadion Kanjuruhan

MALANG, KOMPAS.com - Sudah tujuh hari Indonesia berduka atas Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Tragedi yang menewaskan 131 Aremania tersebut menjadi bencana terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia dan menjadi yang paling mematikan kedua di dunia.

Selama tujuh hari simpati dan kepedulian terus mengalir dari berbagai penjuru Indonesia dan bahkan belahan dunia.

Doa-doa terbaik terus mengalir, serta kalimat-kalimat bijak untuk menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Berikut kilas balik Tragedi Kanjuruhan dalam tujuh hari :

Sabtu, 1 Oktober 2022

seharusnya menjadi hiburan akhir pekan untuk masyarakat Malang Raya dan Aremania.

Saat itu, Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Pertandingan digelar pukul 20.00, namun pada siangnya alam seakan memberikan tanda-tanda buruk.

Sejak pukul 11.00 cuaca yang terik berubah menjadi mendung disusul yang awalnya hujan rintik namun deras sepanjang siang sampai sore.

Pukul 17.00 gelombang penonton mulai berdatangan. Meskipun masih gerimis tak menyurutkan Aremania untuk merapat.

Tepat pukul 20.00 Kick off, sekitar 42 ribu penonton sudah berada di tribune masing-masing untuk memberikan dukungan terbaiknya.

Tua, muda, pria, wanita, dan anak-anak yang menamakan dirinya Aremania, tenggelam dalam ketegangan sepanjang 90 menit pertandingan.

Sayangnya tim berjuluk Singo Edan harus menyerah 2-3 atas Bajul Ijo. Kekalahan tersebut untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir Arema tumbang di kandang saat menjamu Persebaya.

Selepas pertandingan beberapa Aremania turun ke dalam lapangan untuk memberikan dukungan kepada para pemain.

Aksi mereka sempat diadang pihak keamanan, namun akhirnya diberikan kelonggaran karena tak menunjukan tanda agresivitas.

Namun aksi tersebut memancing Aremania lain untuk turun kedalam lapangan.

Pihak keamanan mencoba menghalau massa dengan peralatan huru hara, namun mereka kalah jumlah.

Dengan situasi seperti itu pihak keamanan akhirnya menembakkan gas air mata untuk memecah kerumunan massa. Namun keputusan tersebut berakibat fatal dan mematikan.

Berdasarkan update Polri terakhir Jumat (7/10/2022) kemarin korban total Tragedi Kanjuruhan mencapai 679 orang. Dengan rincian 131 orang meninggal dunia, 23 luka berat, 43 luka sedang dan 481 luka ringan.

Minggu 2 Oktober 2022

Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan dunia. Seluruh media di Indonesia dan luar negeri memberitakan kejadian yang disebut sebagai bencana sepak bola tersebut.

Stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi tragedi nampak muram diselimuti awan kelabu dan berkali-kali turun hujan rintik mulai pagi.

Sampah-sampah masih berserakan termasuk bangkai mobil yang terbakar membuat situasi terasa mencekam.

Stadion yang dibangun di area sekitar 3,5 hektar tersebut disterilkan dari seluruh kegiatan. Masyarakat hanya diperbolehkan melihat sampai gapura depan saja. Sehingga kemacetan di depan stadion tak terhindarkan.

Sirine pihak keamanan pun terdengan keluar masuk stadion karena ada sejumlah pejabat penting datang termasuk tim tim identifikasi. Pada malam harinya Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI memberikan keterangan pers terkait Tragedi Kanjuruhan kepada media.

Senin 3 Oktober 2022

Stadion yang dibangun di area sekitar 3,5 hektar tersebut sudah dibuka, tapi hanya bagian dalam saja yang ditutup untuk keperluan identifikasi dan investigasi.

Manajemen, official dan pemain Arema FC juga datang untuk melakukan doa bersama di dalam stadion dan di depan monumen Singa Tegar.

Siang hari masyarakat mulai berdatangan untuk sekedar melihat kejadian, tabur bunga dan kirim doa. Karangan bunga duka cita dari berbagai pihak mulai berdatangan.

Malam harinya digelar doa bersama di depan Monumen Patung Singa Tegar yang diikuti ratusan orang. Usai berdoa mereka berkeliling bagian luar stadion sambil melafalkan kalimat tauhid.

Selasa 4 Oktober 2022

masyarakat semakin banyak yang datang untuk berkirim doa. Dua lokasi yang menjadi jujukan untuk berziarah, yakni Monumen Singa Tegar dan Gate 13.

Pemilihan Gate 13 sebagai lokasi ziarah karena menjadi lokasi yang paling banyak memakan korban jiwa. Jumlah karangan bunga tanda belasungkawa juga terus berdatangan dan ditata berjajar di area monumen tersebut.

Sama seperti sebelumnya, pada malam hari kembali digelar tahlil dan doa bersama. Setiap hari peserta tahlil semakin bertambah.

Rabu 5 Oktober 2022

Situasi semakin ramai orang yang datang untuk kirim doa.

Pada hari kelima ini Stadion Kanjuruhan kedatangan dua tamu istimewa. Siang harinya, Presiden Joko Widodo datang langsung untuk melihat lokasi kejadian.

RI-1 didampingi oleh Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan dan Kapolri Listyo Sigit.

Presiden datang untuk mendapatkan gambaran terkait tragedi yang terjadi.

Dari pengamatannya ia mendapati masalah infrastruktur akses bangun Stadion Kanjuruhan. Ia menyorot tangga yang terlalu curam serta masalah gerbang yang tidak terbuka.

Presiden Joko Widodo kemudian memerintahkan supaya seluruh stadion Indonesia untuk diaudit ulang.

Malam harinya Stadion Kanjuruhan kembali kehadiran tamu istimewa yaitu empat perwakilan Prersebaya Surabaya dan Bonek.

Dua diantaranya adalah Alex Tualeka selaku Asisten Manajer Persebaya, serta Husein Gozali salah satu pentolan Bonek Tribun Utara, Green Nord.

Keempatnya disambut hangat ratusan Aremania dan diantar ke Gate 13 yang menjadi lokasi tragedi. Perwakilan Bonek dan Persebaya itu kemudian ikut kirim doa dan tahlil bersama di depan Singa Tegar.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyerukan rivalitas sehat dan saling menghormati antar suporter.

Kamis 6 Oktober 2022

Hari keenam situasi Stadion Kanjuruhan tetap sibuk dengan lanjutan kegiatan investigasi yang dilakukan. Mulai dari Ketua PSSI yang didampingi Komdis hingga tim investigasi dari pihak INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System).

Malam harinya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam nama yang ditetapkan sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan.

Enam orang tersebut adalah Akhmad Hadian Lukita (Dirut LIB), Abdul Harris (Ketua Panpel), Suko Sutrisno (Security Officer), Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim), BSA (Kasat Samapta Polres Malang).

Jumat 7 Oktober 2022

Dari pagi sudah terlihat kegiatan keagamaan dimulai karena malam ini tepat tujuh hari memperingati Tragedi Kanjuruhan. 

Pukul 07.30 WIB terdengar lafal Al-Quran terdengar dari masjid yang ada Kanjuruhan.

Siang harinya perwakilan masyarakat hindu melakukan Pangruwating Bumi Kanjuruhan yang bertujuan pembersihan dari roh.

Pemangku melakukan pemercikan tirta atau air yang sudah di doakan di dalam stadion, tribune, dan pintu-pintu.

Semakin sore semakin banyak masyarakat, Aremania dan suporter tim lain berdatangan layaknya akan nonton pertandingan.

Mereka berbondong-bondong untuk ikut doa bersama.

Seusai Magrib doa bersama dilakukan di depan masjid stadion. Tampak hadir Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana, official, pemain dan sejumlah pejabat setempat.

Di bawah guyuran gerimis kecil yang turun beberapa menit mereka tetap khusyuk melafalkan doa dan tahlil.

Pada akhir kegiatan ini suporter bersepakat damai dengan suporter sepak bola seluruhnya khususnya Persebaya. Sampai malam mereka larut dalam haru dan terus bernyanyi bersama.

Semoga dengan Tragedi Kanjuruhan ini ada hikmah yang diambil. Seluruh korban diterima segala amal ibadahNya, keluarga yang ditinggalkan tabah dan iklas.

Proses hukum Tragedi Kanjuruhan diusut hingga tuntas dan sepak bola Indonesia berbenah untuk menjadi lebih baik dan berprestasi. Suporternya bersatu bahu membahu memajukan sepak bola Indonesia. 

https://bola.kompas.com/read/2022/10/08/19305118/7-hari-di-stadion-kanjuruhan

Terkini Lainnya

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke