Jersey pramusim itu dibeli habis.
Sayangnya, kendalanya, saat jersey premium tadi terjual habis, PSGJ hancur lebur.
PSGJ kalah terus.
Kalahnya juga (besar), 7-0 atau berapa itu ya.
Kekalahan itu memberi pengaruh kepada penjualan jersey.
Kami baru menjual 75 potong jersey otentik sampai sekarang.
Addy menjelaskan, jersey otentik ini merupakan bagian dari program "Seribu Jersey PSGJ".
Jadi, total sudah berapa jersey yang terjual mulai dari jersey platinum hingga jersey otentik?
Kami sudah menjual total 350 pieces jersey.
Tapi, kami melihat bahwa penjualan jersey-jersey itu tetap memberi pengaruh bagi PSGJ meski hanya bertanding delapan hari di Liga 3.
Addy mengisahkan bahwa karya jersey PSGJ sempat mendapatkan apresiasi melalui media sosil Twitter.
"Apresiasi itu datang dari kolektor jersey di Amerika Selatan. Apresiasi itu termasuk pada packaging jersey," tutur Addy yang lahir di Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini.
Apa andalan motif jersey PSGJ pada program "Seribu Jersey PSGJ"?
Untuk motif, kalau Cirebon, senangnya motif Mega Mendung (motif batik khas Ciebon).
Mega Mendung itu kayak motif yang wajib ada.
Tapi, di jersey sebelumnya, kami juga memasukkan motif Naga dan motif abstrak juga.
Kami selalu berdiskusi dengan manajemen dan suporter untuk membikin jersey.
Jadi, enggak semata-mata sebatas kami mengeluarkan jersey.
Saat ini, kami sudah membikin empat jersey untuk PSGJ.
Sudah punya konsep untuk jersey PSGJ di Liga 3 2022 mengenai jersey kandang, tandang, dan jersey ketiga?
Sudah ada konsepnya. Nanti dibicarakan lagi.
Klub Liga 3 tidak punya jersey ketiga.
Jadi untuk PSGJ, sudah ada jersey kandang, tandang, dan dua jersey pramusim.
Itu jersey pramusim bisa dijadikan jersey ketiga.
Apa warna dominan jersey PSGJ?
Warna dominan tetap kuning berpadu sama hitam.
Dua warna itu adalah warna kebesaran.
Addy lagi-lagi berkisah mengenai nama "Papo" untuk merek usaha jersey-nya.
Dari mana ide nama "Papo"?
Nama "Papo" sebetulnya berasal Bahasa Walikan. (bahasa slank lokal yang menggunakan pembalikan kata atau suku kata dalam penuturan dan penulisan)
Di Jawa Timur itu ada Bahasa Walikan.
Di Yogyakarta juga ada.
Kami menggunakan Bahasa Walikan dari aksara ha-na-ca-ra-ka (aksara dan bahasa Jawa).
Contohnya nama "dagadu" yang artinya "matamu".
Nah Papo itu mengacu pada AO, nama minuman Anggur Orangtua.
Waktu itu, nama Papo adalah nama usaha yang saya pikirkan untuk dijalankan saat kebetulan saya minum-minum Anggur Orangtua bersama teman-teman.
Tahun berapa Papo muncul?
Papo muncul sudah sejak 2018.
Tapi, baru kami eksekusi sejak 2019.
Kami memulai di Yogyakarta.
Selain di PSGJ, Papo mengelola jersey klub mana lagi?
Kami ada di Persip Kota Pekalongan.
Kami ada juga di klub Tunas Jogja.
Ada klub di Liga 1 dan Liga 2 yang mengenakan jersey produksi Papo?