Bagi Aziz, pendidikan adalah investasi masa depan. Ibaratnya, sebagai bekal ketika menghadapi masa pensiun.
Menurut mantan pemain Borneo FC, penghasilan dari bermain bola memang besar, tetapi usia karier pesepak bola tidak panjang.
Oleh karena itu, penting bagi pesepak bola untuk memikirkan langkah ke depannya, terutama setelah gantung sepatu.
"Harus terus sekolah, karena penting untuk menunjang karier di masa depan," kata dia.
"Kan tidak selamanya main bola juga, setidaknya ketika nanti pensiun sudah punya pegangan."
"Jadi, rencananya juga Aziz mau lanjut lagi S2. Lanjut PLS lagi, itu kan mencakup ke mana-mana," kata Aziz.
Baca juga: Kedalaman Skuad Mungkinkan Persib Lakukan Permutasi Taktik Setiap Laga
Tujuan yang mulai tentunya dari Aziz, dia tidak mau larut dalam kegemilangan masa emas kariernya sebagai pesepak bola, dengan tetap memerhatikan pendidikan formalnya.
Kesadaran soal pentingnya pendidikan tidak hanya dimiliki Aziz, tetapi juga pesepak bola lain.
Salah satu contoh yang layak dijadikan panutan adalah Prof. Himendra Wargahadibrata.
Dia adalah mantan pemain Persib era 1960-an, dan pernah pula membela timnas Indonesia di Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.
Memiliki karier di sepak bola tak membuat Prof. Himendra berpuas diri. Dia tetap melanjutkan pendidikan tingginya di bidang kedokteran.
Hingga akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 1973, Prof. Himendra memilih menjadi dokter anestesi dengan tetap melanjutkan pendidikan tingginya hingga mendapat gelar profesor.
Sepak terjangnya di dunia akademisi pun tak perlu diragukan. Sebab, dia juga dikukuhkan sebagai guru besar dan pernah mengemban jabatan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 1998-2007.
Jalankan Bisnis
Selain bercita-cita melanjutkan pendidikan tingginya, saat ini, Aziz juga tengah merintis usaha atau bisnis.