Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelandang Persib Pilih Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan

Kompas.com - 16/09/2021, 18:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Hal itu yang disadari oleh gelandang Persib Bandung, Abdul Aziz Lufti Akbar.

Berstatus sebagai pesepakbola profesional, tak membuat Aziz abai dengan pendidikan.

Pemain Persib Bandung itu menyadari, melalui pendidikan, manusia akan mendapatkan lebih banyak wawasan, dan membentuk pola pikir yang positif.

Dia juga menganggap pendidikan sebagai investasi menjanjikan bagi masa depan.

Aziz percaya dengan latar pendidikan yang tinggi, seseorang bisa mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.

Pada 2019 lalu, Aziz baru saja menyelesaikan pendidikan tingginya.

Baca juga: Persib Rilis Jersey Hitam, Simbol Empati dan Asa Bangkit dari Pandemi

Tak hanya lulus, Aziz bahkan menyandang predikat Sarjana Pendidikan (SPd) dari salah satu universitas swasta di Bandung, dengan status cumlaude, atau terpuji.

Aziz bercerita, memang tidak mudah untuk bisa menyelesaikan pendidikan tingginya di tengah kesibukan sebagai pesepak bola.

Setidaknya, Aziz membutuhkan waktu selama enam tahun untuk bisa lulus.

Bahkan, dalam rentang tahun 2013 hingga 2019, Aziz tiga kali berganti jurusan hingga akhirnya mantap mengambil keguruan.

"Sebab, dulu kan Aziz sempat main di luar kota, jadi sempat pindah dari kelas umum ke PLS atau pendidikan luar sekolah. Di sana mengambil jurusan keguruan," kata Aziz.

"Jadi dulu sempat ambil jurusan teknik, tapi tidak kuat akhirnya pindah ke ekonomi."

"Akan tetapi ya sama, sampai akhirnya ambil jurusan keguruan dan alhamdulillah sampai bisa lulus," kata dia.

Meski sudah menyandang gelar Sarjana Pendidikan, Aziz tak lantas merasa puas.

Dia berniat untuk melanjutkan sekolah tingginya ke jenjang magister.

Bagi Aziz, pendidikan adalah investasi masa depan. Ibaratnya, sebagai bekal ketika menghadapi masa pensiun.

Menurut mantan pemain Borneo FC, penghasilan dari bermain bola memang besar, tetapi usia karier pesepak bola tidak panjang.

Oleh karena itu, penting bagi pesepak bola untuk memikirkan langkah ke depannya, terutama setelah gantung sepatu.

"Harus terus sekolah, karena penting untuk menunjang karier di masa depan," kata dia.

"Kan tidak selamanya main bola juga, setidaknya ketika nanti pensiun sudah punya pegangan."

"Jadi, rencananya juga Aziz mau lanjut lagi S2. Lanjut PLS lagi, itu kan mencakup ke mana-mana," kata Aziz.

Baca juga: Kedalaman Skuad Mungkinkan Persib Lakukan Permutasi Taktik Setiap Laga

Tujuan yang mulai tentunya dari Aziz, dia tidak mau larut dalam kegemilangan masa emas kariernya sebagai pesepak bola, dengan tetap memerhatikan pendidikan formalnya.

Kesadaran soal pentingnya pendidikan tidak hanya dimiliki Aziz, tetapi juga pesepak bola lain.

 

Salah satu contoh yang layak dijadikan panutan adalah Prof. Himendra Wargahadibrata.

Dia adalah mantan pemain Persib era 1960-an, dan pernah pula membela timnas Indonesia di Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.

Memiliki karier di sepak bola tak membuat Prof. Himendra berpuas diri. Dia tetap melanjutkan pendidikan tingginya di bidang kedokteran.

Hingga akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 1973, Prof. Himendra memilih menjadi dokter anestesi dengan tetap melanjutkan pendidikan tingginya hingga mendapat gelar profesor.

Sepak terjangnya di dunia akademisi pun tak perlu diragukan. Sebab, dia juga dikukuhkan sebagai guru besar dan pernah mengemban jabatan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 1998-2007.

Jalankan Bisnis

Selain bercita-cita melanjutkan pendidikan tingginya, saat ini, Aziz juga tengah merintis usaha atau bisnis.

Tak tanggung-tanggung, ada tiga cabang usaha yang tengah dirintis Aziz saat ini, yakni bisnis clothing, sepatu, dan barbershop.

Diakui Aziz, menjalankan bisnis menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengisi waktu luang selama penghentian kompetisi akibat pandemi Covid-19.

 

"Ya karena selama pandemi banyak waktu kosong, jadi buat yang bermanfaat saja," kata dia.

"Bikin bisnislah akhirnya. Apalagi, teman-teman pemain di Persib juga banyak yang sudah bikin bisnis," ucap Aziz menambahkan.

"Jadi, Aziz tertarik juga dan berpikir untuk membuat bisnis jenis apa. Akhirnya, ya bikin sepatu saja karena ada yang ajak juga kan teman," ujar dia.

Brand sepatu buatan Aziz diberi label "Infini". Dalam menjalankan bisnisnya, Aziz tidak sendirian, melainkan dibantu pula oleh beberapa temannya.

"Kalau Aziz sebagai investor sama yang punya. Kalau desain ada tim sendiri," tutur Aziz.

"Timnya ada lima orang. Semuanya teman rumah, ya masih saudara sih, tapi saudara jauh." 

Selain bisnis dibidang sepatu, Aziz juga menjalani bisnis clothing dan barbershop.

Aziz mengakui, bisnis clothing ini dia jalankan bersama teman-teman semasa sekolah SMA.

"Kebetulan ini (Established) bisnis sama teman-teman SMA. Timnya beda lagi dan sekarang sudah punya kantor sendiri di Antapani, dan punya 10 karyawan," tutur Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com