Persib tak mampu lagi membalas, dan laga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Dalam babak tambahan, tidak ada gol yang dibukukan kedua kesebelasan, hingga penentuan gelar juara LSI 2014 pun harus ditentukan melalui babak adu penalti.
Suasana tegang semakin dirasakan bobotoh lantaran adu penalti adalah momok yang sangat menakutkan bagi Persib.
Memori kegagalan Persib meraih gelar juara kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985 menghantui.
Dalam dua final tersebut, Persib kalah dari PSMS Medan melalui adu penalti.
Masa lalu kelam itu, tak dimungkiri juga memengaruhi mental para pemain Persib yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti.
Raut wajah tegang tampak dalam muka para pemain Persib. Akan tetapi, nasib baik memang berpihak kepada Maung Bandung.
Lima eksekutor Persib; Makan Konate, Ferdinand Sinaga, Tony Sucipto, Supardi dan Achmad Jufriyanto berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Begitu pula I Made Wirawan yang sukses menggagalkan penalti dari Nelson Alom. Persib pun berhasil memenangi pertandingan dengan skor akhir 5-3 (2-2).
Persib berpesta, penantian selama 19 tahun untuk meraih gelar juara kompetisi dibayar lunas.
Tangis kebahagiaan pecah. Wajah para pemain Persib dan bobotoh berlinang air mata kebahagiaan.
Baca juga: Pelatih Persib Memilih Tetap Melanjutkan Pekerjaan Meski Tim Diliburkan Dua Bulan
Pesta tak hanya terjadi di Stadion Jakabaring, namun juga di seluruh wilayah Jawa Barat, tak terkecuali Bandung.
Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, jalanan Bandung yang tadinya lengan seketika ramai.
Teriakan-teriakan "Persib juara", raungan suara knalpot motor, dan ledakan kembang api nyaring terdengar.
Bendera dengan panji Persib berkibar, ribuan orang turun ke jalanan berpesta menyambut keberhasilan Persib meraih gelar juara kompetisi.
Pesta belum usai, keesokan harinya, seluruh masyarakat Bandung tumpah ke jalanan.
Mengikuti arak-arakan bersama para pemain Persib. Jalanan Bandung seketika lumpuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.