Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Rasialisme, Beri Kesempatan Orang Kulit Hitam untuk Melatih...

Kompas.com - 09/06/2020, 16:20 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Kemajuan melawan rasialisme hanya akan terjadi di sepak bola ketika lebih banyak orang berkulit hitam diberi kesempatan menjadi manajer (pelatih).

Demikian kata penyerang sayap asal Inggris dan Manchester City, Raheem Sterling.

Dikutip dari BBC Sports, ribuan orang telah mengambil bagian dalam aksi melawan rasialisme di Inggris, menyusul kematian George Floyd dari Amerika pada 25 Mei lalu di Minneapolis, AS.

George Floyd adalah pria etnis Afrika-Amerika yang meninggal dunia akibat kekerasan kepolisian Amerika Serikat.

Pria berusia 46 tahun itu tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.

Baca juga: Soal Selebrasi untuk George Floyd, Jadon Sancho Bebas dari Sanksi DFB

Kematian George Floyd kemudian memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat dan diikuti negara-negara lain.

Selain menuntut keadilan untuk George Floyd, demonstrasi itu juga menyuarakan gerakan antirasial.

Hal tersebut tak luput dari perhatian Raheem Sterling. Dia turut angkat bicara tentang apa yang terjadi terhadap George Floyd dan isu soal tindakan rasial.

"Protes adalah titik awal yang bagus, untuk membuat suara Anda didengar," kata Sterling dikutip dari BBC Sports, Selasa (9/6/2020).

"Namun, hanya memprotes tidak akan membuat perubahan di negara ini," ucap anak asuh Pep Guardiola di Manchester City itu.

"Ini tentang menyoroti hal-hal di masyarakat yang perlu diubah, dan kemudian bertindak berdasarkan itu. Kita telah melakukan banyak pembicaraan dan sekarang saatnya untuk bertindak," tuturnya.

Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara.AFP/MICHAEL BRADLEY Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara.
Baca juga: Sama seperti Pandemi Corona, Diskriminasi Rasial Juga Harus Dihentikan

Sterling mengatakan, perlu ada perwakilan orang kulit hitam, Asia, dan minoritas yang lebih besar di administrator dan staf kepelatihan dalam sepak bola Inggris. Kesempatan yang sama harus diberikan.

Sebagai contoh, ia membandingkan empat mantan pemain timnas Inggris yang membuat jalan mereka dalam manajemen: Frank Lampard di Chelsea dan Steven Gerrard di Rangers, keduanya berkulit putih, serta Sol Campbell dan Ashley Cole, keduanya berkulit hitam.

Pekerjaan manajemen Campbell sampai saat ini adalah di liga sepak bola yang lebih rendah, di Macclesfield dan Southend, sementara Cole mulai melatih U-15 Chelsea setelah mengakhiri karier bermainnya tahun lalu.

"Staf pelatih yang Anda lihat di sekitar klub sepak bola: ada Steven Gerrard, Frank Lampard, Sol Campbell, dan Ashley Cole. Semua memiliki karier yang hebat, semua (pernah) bermain untuk timnas Inggris," ucapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com