KOMPAS.com – PSM Makassar sudah tidak memiliki kepentingan apa-apa lagi saat menjalani pekan ke-34 Liga 1 2023-2024.
Tim berjulukan Juku Eja tersebut sudah tidak mungkin finish di empat besar untuk mendapatkan tiket ke babak championship series dan sudah dipastikan aman dari ancaman degradasi.
Tim akan menjamu RANS Nusantara FC di Stadion Batakan Balikpapan, Selasa (30/4/2024) sore ini.
Baca juga: Timnas Indonesia Dibekuk Uzbekistan, Ajakan untuk Belajar Pahami VAR
Meski sudah tidak menentukan lagi tetapi pelatih PSM Bernardo Tavares ingin menutup akhir musim dengan happy ending.
Ia ingin mempersembahkan kemenangan kepada para pendukungnya di akhir musim.
“Ini menjadi laga terakhir kita yang menjadi memori, bagaimana kita dikenang nantinya sebuah klub menyelesaikan kompetisi,” ujar pelatih berpaspor Portugal itu.
“Tentu saja kita memenangkan pertandingan akan berbeda perasaannya dengan mengakhiri musim dan mungkin kita merasa layak,” imbuhnya.
Selama kompetisi bergulir ia pun mengapresiasi dukungan yang diberikan suporter meski performa PSM sering naik turun.
Ia juga tersanjung suporter PSM tetap setia mendukung tim meski harus bermain sebagai tim musafir di sisa kompetisi musim ini karena Stadion Gelora B.J. Habibie Parepare, Sulawesi Selatan tengah direnovasi.
“Untuk suporter saya ingin ucapkan terima kasih atas support kalian mulai dari awal hingga akhir. Pengorbanan yang tetap dilakukan sampai kita pindah home base mendukung kami,” tutur Bernardo Tavares.
Baca juga: Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS
Walau demikian, ia melihat ambisi menutup musim ini dengan kemenangan tidak akan mudah. Sebab RANS juga dipastikan akan tampil habis-habisan untuk bisa menyelamatkan diri dari ancaman degradasi.
Karena saat ini lawan berada di posisi ke-16 klasemen sementara Liga 1 2023-2024 dengan perolehan 35 poin. Untuk bisa selamat dari ancaman degradasi, mereka tidak ada pilihan lain selain mengalahkan PSM.
Itulah yang membuatnya mewaspadai motivasi tinggi lawan dan meminta M. Arfan dkk untuk tidak lengah.
“Untuk pertandingan terakhir sulit tentunya. Di sisi lain tim yang kita hadapi mereka akan bermain dengan motivasi tinggi dan berjuang. Memasuki lapangan kita harus dengan energi 200 persen,” ujar pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
“Ini menjadi laga terakhir kita yang menjadi memori bagaimana kita dikenang nantinya sebuah klub menyelesaikan kompetisi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.