"Setelah berbicara kepadanya, saya jadi ingat sisi Sir Alex yang luar biasa loyal ke para pemain. Namun, saya tidak berkonsentrasi ke sisi kejamnya. Ini adalah sebuah kesalahan," lanjut Neville.
Ia berasumsi bahwa posisinya belum cukup kuat di Valencia karena tak punya otoritas dan kontrol untuk langsung melepas pemain-pemain yang sudah jauh lebih lama berada di klub ketimbang dirinya.
"Apa yang akan terjadi apabila saya mengusir dua pemain senior, apa dampaknya ke ruang ganti? Saya lemah di situ. Saya seharusnya lebih tegas," tuturnya.
"Saya lemah dalam periode empat bulan itu dan kehilangan rasa percaya diri."
Baca juga: Manuel Neuer: Pesepak Bola Harus Rela Gaji Mereka Dipotong
Neville pun mengutarakan apa yang akan ia lakukan secara berbeda sebagai pelatih. Namun, ia juga mengatakan bahwa dirinya belum berniat kembali menjadi nakhoda sebuah klub.
"Jika saya menjadi pelatih lagi, yang tak akan terjadi, saya akan datang bersama pelatih-pelatih terbaik untuk membantu saya melatih dan mengkomunikasikan filosofi saya dengan para pemain," tuturnya.
"Saya tidak punya ratusan jam melatih di lapangan latihan. Steven Gerrard mendatangkan bantuan di Rangers, Ole Gunnar Solskjaer melakukan itu, Ryan Giggs juga melakukan hal sama di Wales."
"Saya mencoba melakukan semuanya. Hal tersebut sangat naif dan arogan," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.