KOMPAS.com - Rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi pada Liga 1 musim depan menjadi polemik yang sedang hangat dibicarakan.
Sejumlah pemain naturalisasi yang pernah membela timnas Indonesia seperti Alberto Goncalves, Diego Michiels, Ezra Walian, hingga Marc Klok, turut bersuara terkait polemik tersebut.
Secara garis besar, mereka yang telah dinaturalisasi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) merasa tidak seharusnya mendapat perlakuan berbeda ketika membela klub.
Sementara itu, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) juga telah memberikan respons terkait polemik pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1.
Baca juga: Erick Thohir Bongkar Problem Timnas Indonesia, Naturalisasi Bukan Solusi
Menurut APPI, pembatasan pemain naturalisasi pada kompetisi sepak bola Liga 1 merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Para pemain naturalisasi seperti Marc Klok dkk menyuarakan pendapatnya melalui unggahan di akun media sosial.
Sebelum itu, rencana pembatasan kuota pemain Naturalisasi di Liga 1 menjadi salah satu topik yang dibahas dalam sarasehan sepak bola Indonesia, Sabtu (4/3/2023).
Agenda sarasehan sepak bola Indonesia yang diinisiasi oleh kepengurusan baru PSSI itu turut dihadiri oleh klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2.
Dalam proyeksi yang dihasilkan dalam kesempatan tersebut, regulasi baru wacananya akan mengatur dan membatasi kuota pemain naturalisasi menjadi maksimal dua pemain di setiap klub Liga 1.
Baca juga: Hasil Sarasehan Sepak Bola Indonesia: Liga 1 Kompetisi Penuh, Ada Playoff 4 Besar
Rencana tersebut menjadi kabar kurang mengenakkan bagi para pemain naturalisasi yang berkarier di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.