“Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka," lanjut pernyataan pemain Persib Bandung tersebut.
Di samping itu, Alberto Goncalves turut mengutarakan pendapat yang senada dengan Marc Klok.
"Waktu di timnas kita lokal. Sekarang di liga kita jadi naturalisasi. Coba hargai kita dan semua yang kita buat untuk negara ini," tulis Beto lewat fitur Instagram Story.
Baca juga: Persib Harus Pikirkan Kuota Pemain Naturalisasi Musim Depan
Lalu, pernyataan serupa juga datang dari Diego Michiels dan Ezra Walian yang sama-sama pernah membela timnas Indonesia setelah resmi dinaturalisasi menjadi WNI.
"Kebangsaan Indonesia, keluarga Indonesia, tinggal di Indonesia, kenapa main di klub jadi naturalisasi?" tulis Ezra Walian mempertanyakan wacana pembatasan pemain naturalisasi.
"Saya seorang Indonesia, saya ada darah Indonesia. Saya tidak setuju kalau pemain seperti saya dimasukkan dalam wacana tersebut,” tulis Diego Michiels.
"Namun, kalau orang yang tidak punya darah Indonesia, saya setujui," katanya lagi.
Baca juga: Tanggapan Diego Michiels Soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi
Setelah suara dari pemain naturalisasi ramai di media sosial, APPI mengunggah pernyataan resmi.
APPI menilai, pembatasan pemain naturalisasi pada kompetisi sepak bola Liga 1 merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
APPI berpedoman pada Universal Declaration of Player Rights dan FIFA's Human Rights Policy ketika mengeluarkan respons tersebut.
"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," demikian tertulis dalam unggahan di laman resmi APPI, Senin (6/3/2023).
Baca juga: APPI soal Liga 2 Berhenti: Upaya Melindungi di Balik Kekecewaan
APPI berpandangan bahwa pembatasan pemain naturalisasi bukanlah langkah tepat untuk menyelesaikan polemik yang ada.
"Jika naturalisasi dianggap suatu polemik di sepak bola nasional, perlu dicari solusi terbaik dan bukan malah membatasi jumlahnya dalam setiap tim," tulis APPI.
"Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia. Sebagian dari mereka memilih menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional," demikian lanjutan pernyataan APPI terkait rencana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.