Pengusaha berusia 33 tahun tersebut juga memimpin para anggota tim Arema FC untuk turun langsung mengunjungi para korban. Untuk ikut berduka dan menunjukan bela sungkawa dari hati terdalam.
Kunjungan tersebut mengubah sesuatu dalam dirinya. Akhirnya, pada 29 Oktober 2022 lalu sang pemimpin revolusi Arema FC memutuskan mundur dari jabatannya.
"Pengunduran diri ini tidak ada pressure dari pihak manapun. itu murni karena tanggung jawab moral saya, itu murni karena saya sangat merasakan kesedihan, traumatis dan saya tanggung jawab untuk mundur," ucap Gilang Widya Pramana.
"Saya sampai setiap malam selalu mikirin sejak hari pertama sampai saat ini juga susah tIdul tidak nyenyak ada perasaan mengganjal yang saya rasakan. Tapi, hidup terus berjalan saya berusaha terus memberikan support dan semangat untuk bangkit," imbuhnya.
Setelah berulang kali jatuh dan dikecewakan, ia menegaskan rasa cintanya terhadap Arema FC tidak akan luntur.
"Saya tetap jadi Aremania sejati. dan saya tetap selalu mendukung Arema karena Arema tetap selalu ada dihatiku," tegas pria asal Probolinggo.
"Semoga Arema bisa sukses selalu, Aremania Aremanita bisa semakin dewasa, bijak dan menjadi suporter panutan dan saya ijin pamit undur diri," pungkasnya.
Meski tak lagi menjabat di Arema FC pun Gilang Widya Pramana masih menunjukan dukungan yang sangat besar. Ia menghibahkan bus bernilai miliaran rupiah serta mempersilahkan tim tetap memaksimalkan mess mewah yang disediakan.
Tidak hanya itu ia juga memastikan bahwa pembangunan training ground Arema FC akan tetap dilaksanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.