Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Proses Investigasi di Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 07/10/2022, 11:00 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Proses investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan, insiden tragis yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam, sedang berjalan.

Tim ahli silih berganti menggali informasi melalui sisa-sisa petunjuk usai kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Hingga saat ini dan selama proses investigasi, stadion masih harus steril total dari kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan.

Bagian dalam stadion, tribune, dan lapangan menjadi area terlarang yang tidak boleh dimasuki orang-orang yang tidak berkepentingan.

Di lain sisi, area luar stadion sudah terbuka untuk umum. Di beberapa titik luar stadion, seperti monumen Singa Tegar dan Gate 13 menjadi tempat untuk kirim doa dan tabur bunga.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka di Tragedi Kanjuruhan, Dirut LIB Buka Suara

Bagian dalam Stadion Kanjuruhan kini memang diperlakukan dengan sangat hati-hati dan saksama. Sebab, di sana terdapat bukti-bukti dan sisa-sisa dari tragedi yang bisa menjadi petunjuk untuk menemukan titik terang penyebab hilangnya 131 nyawa.

Tidak boleh sembarangan orang bisa masuk ke dalam stadion. Bahkan, pengelola stadion sendiri tidak bisa masuk ke dalam dengan leluasa.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan T, MSi.

“Perintah dari Pak Presiden tuntaskan kasus ini sampai dengan selesai, segala macam Liga ditunda dulu,” ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Polisi di Sepak Bola Indonesia Tak Sesuai Regulasi FIFA

“Itu ditindaklanjuti Bupati kami dengan kebijakan semua kegiatan yang bersifat mendatangkan keramaian utamanya bertempat di stadion ini, ditunda selama 1 bulan.”

“Bagian dalam maupun luar tidak boleh ada kegiatan apa pun,” katanya tegas.

Kondisi pintu utama hari ke-5 yang pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (6/10/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Kondisi pintu utama hari ke-5 yang pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (6/10/2022) siang.

Sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo, Rabu (5/10/2022) lalu, Kadispora mendapatkan tugas menangani sampah supaya halaman stadion lebih enak dipandang. Namun, penanganan sampah juga dikerjakan di bawah pembatasan ketat dan penuh kehati-hatian.

Sebab, seluruh bagian dalam Stadion Kanjuruhan masih dalam pengawasan investigasi yang dilindungi oleh Polda Jawa Timur maupun Mabes Polri.

Semetara itu, akses ke dalam stadion benar-benar terbatas. Hanya orang-orang yang berkepentingan dengan tragedi Kanjuruhan yang bisa masuk.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Pesan Perdamaian, Suporter Harus Hentikan Kebencian

 

Anggota kepolisian, anggota PSSI, anggota tim Arema FC, anggota kementerian dan pemerintahan, serta tim ahli dan investigasi yang diterjunkan, merupakan beberapa pihak yang memiliki akses.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com