MALANG, KOMPAS.com - Proses investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan, insiden tragis yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam, sedang berjalan.
Tim ahli silih berganti menggali informasi melalui sisa-sisa petunjuk usai kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Hingga saat ini dan selama proses investigasi, stadion masih harus steril total dari kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan.
Bagian dalam stadion, tribune, dan lapangan menjadi area terlarang yang tidak boleh dimasuki orang-orang yang tidak berkepentingan.
Di lain sisi, area luar stadion sudah terbuka untuk umum. Di beberapa titik luar stadion, seperti monumen Singa Tegar dan Gate 13 menjadi tempat untuk kirim doa dan tabur bunga.
Bagian dalam Stadion Kanjuruhan kini memang diperlakukan dengan sangat hati-hati dan saksama. Sebab, di sana terdapat bukti-bukti dan sisa-sisa dari tragedi yang bisa menjadi petunjuk untuk menemukan titik terang penyebab hilangnya 131 nyawa.
Tidak boleh sembarangan orang bisa masuk ke dalam stadion. Bahkan, pengelola stadion sendiri tidak bisa masuk ke dalam dengan leluasa.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan T, MSi.
“Perintah dari Pak Presiden tuntaskan kasus ini sampai dengan selesai, segala macam Liga ditunda dulu,” ujarnya kepada Kompas.com.
“Itu ditindaklanjuti Bupati kami dengan kebijakan semua kegiatan yang bersifat mendatangkan keramaian utamanya bertempat di stadion ini, ditunda selama 1 bulan.”
“Bagian dalam maupun luar tidak boleh ada kegiatan apa pun,” katanya tegas.
Sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo, Rabu (5/10/2022) lalu, Kadispora mendapatkan tugas menangani sampah supaya halaman stadion lebih enak dipandang. Namun, penanganan sampah juga dikerjakan di bawah pembatasan ketat dan penuh kehati-hatian.
Sebab, seluruh bagian dalam Stadion Kanjuruhan masih dalam pengawasan investigasi yang dilindungi oleh Polda Jawa Timur maupun Mabes Polri.
Semetara itu, akses ke dalam stadion benar-benar terbatas. Hanya orang-orang yang berkepentingan dengan tragedi Kanjuruhan yang bisa masuk.
Anggota kepolisian, anggota PSSI, anggota tim Arema FC, anggota kementerian dan pemerintahan, serta tim ahli dan investigasi yang diterjunkan, merupakan beberapa pihak yang memiliki akses.
Mereka pun mesti dipastikan dulu mengantongi izin masuk dan dilarang memindahkan apalagi merusak semua barang di dalam stadion, sampai proses investigasi benar-benar selesai dilakukan.
Dalam sepekan terakhir ini, tim ahli dan investigasi silih berganti keluar masuk untuk menjalankan tugasnya. Pada Kamis (6/10/2022) ada tim investigasi dari pihak INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System).
Sepanjang siang, petugas berkeliling di setiap sudut stadion untuk mencari petunjuk. Saat menemukan benda atau sudut yang dianggap sebagai petunjuk, petugas akan melakukan pemotretan dari berbagai sudut.
Nantinya, semua petunjuk, bukti temuan dan foto akan menjadi instrumen bagi tim investigasi untuk membuat kesimpulan atas tragedi yang terjadi.
Kemudian pada Kamis (7/10/2022) ini tim penyidik dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang akan melakukan investigasi ke dalam stadion.
“Info terbaru Tim Gabungan Independen Pencari Fakta hari ini melakukan penyelidikan di Stadion Kanjuruhan,” demikian bunyi pesan dari salah satu sumber Kompas.com.
Tim TGIPF merupakan tim pencari fakta di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopulhukam) Mahfud MD. Tim dikabarkan akan mulai bekerja menggali fakta yang ada pada pukul 15.00 WIB sampai selesai.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/07/11000048/mengintip-proses-investigasi-di-stadion-kanjuruhan