Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobotoh Persib Meninggal: Menyoal Pendidikan Suporter, Kritik PSSI dan Panpel

Kompas.com - 19/06/2022, 08:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat sepak bola senior, Anton Sanjoyo, turut menanggapi insiden meninggalnya dua bobotoh atau suporter Persib Bandung ketika hendak menonton langsung ke stadion.

Insiden malang menimpa dua bobotoh menjelang laga Persebaya Surabaya vs Persib Bandung pada lanjutan Grup C Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/2022).

Dua bobotoh meninggal dunia karena diduga terjatuh saat berdesak-desakan masuk ke GBLA.

Insiden tersebut kemudian ramai diperbincangkan publik sepak bola Tanah Air di media sosial.

Selain belasungkawa yang dituturkan kepada korban, sorotan juga diberikan kepada oknum suporter hingga panitia pelaksana pertandingan.

Baca juga: Persebaya Vs Persib Makan Korban 2 Bobotoh, Apakah Izin Tanding di GBLA Akan Dicabut?

Berdasarkan situs resmi PSSI, pihak kepolisian hanya mengizinkan sebanyak 15 ribu suporter untuk menonton di GBLA dari kapasitas maksimal yaitu 38 ribu.

Akan tetapi, suporter yang datang kemungkinan besar melebihi 15 ribu orang. Hal itu juga dapat terlihat dari kapasitas GBLA yang hampir penuh.

Itu artinya ada potensi penonton tanpa tiket atau memakai identitas palsu yang masuk GBLA.

Panpel pun kena semprot publik sepak bola Tanah Air karena penyaringan suporter yang buruk di stadion.

Anton Sanjoyo merupakan salah satu pihak yang turut menyoroti insiden buruk tersebut.

Sorotan pertama adalah soal suporter yang masih minim kesadaran untuk melakukan hal-hal yang benar.

Sejumlah oknum bobotoh menyalakan flare atau suar di tribun utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/6/2022).  ANTARA/BAGUS AHMAD RIZALDI Sejumlah oknum bobotoh menyalakan flare atau suar di tribun utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/6/2022).
Menurut Anton, hal itu tak terlepas dari faktor kurangnya "pendidikan" suporter di Tanah Air.

"Memang suporter kita ini tidak pernah punya wahana untuk dididik dalam tanda kutip kan," kata Anton kepada Kompas.com.

"Kita tidak pernah punya kompetisi yang cukup dari level youth, remaja, sampai ke level senior yang tersebar ke daerah-daerah. Itu seharusnya yang bisa mendidik suporter," ucapnya.

"Kalau masuk ya harus pakai tiket, kalau kalah ya jangan marah, kalau kalah ya silakan merayakan sewajarnya. Nah itu kan tidak pernah terdidik di level-level itu," tuturnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com