Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persib Masih Memiliki Modal dalam Menatap Persaingan Juara Liga 1 2021

Kompas.com - 09/10/2021, 08:31 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pertahanan solid menjadi salah satu modal yang dimiliki Persib Bandung dalam menghadapi persaingan gelar di Liga 1 2021-2022.

Dari enam pertandingan di Liga 1 2021, gawang klub berjulukan Maung Bandung itu baru kebobolan empat gol.

Bersama Bhayangkara FC dan Arema FC, Persib tercatat sebagai kesebelasan dengan jumlah kebobolan paling sedikit.

Pelatih Persib Robert Rene Alberts mengatakan, minimnya tingkat kebobolan menjadi modal yang bagus dalam menatap persaingan juara musim ini.

Menurut pelatih asal Belanda itu, umumnya tim yang meraih gelar juara kompetisi adalah mereka yang tingkat kebobolannya paling rendang dari kontestan lainnya.

Baca juga: Dua Wonderkid Persib Bersyukur Dipanggil Timnas U23

"Berbicara fakta, di sepak bola dunia, tim yang menjadi juara tidak selalu merupakan tim yang mencetak gol paling banyak, tetapi juga tim yang kebobolan paling sedikit" kata Alberts kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).

"Sebab, tim yang menjadi juara lebih sering menang 1-0 atau 2-1, bukan mencetak 5-6 gol setiap laga," sambung dia.

Meski begitu, rendahnya tingkat kebobolan saja tidak cukup sebagai modal Persib untuk bisa meraih gelar juara.

Persib tentunya harus bisa juga menunjukkan konsistensi untuk meraih kemenangan.

Sejauh ini, konsistensi tersebut belum terlihat di kubu Maung Bandung.

Sebab, dari enam pertandingan yang sudah dilakoni, Maung Bandung cenderung konsisten meraih hasil imbang, alih-alih kemenangan.

Alberts pun menyadari kelemahan itu. Menurutnya, salah satu penyebab Persib inkonsisten dalam meraih hasil positif adalah belum sempurnanya sistem penyerangan mereka.

Oleh karena itu, dalam masa persiapan menuju seri II Liga 1 2021, Alberts akan mencoba semaksimal mungkin untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

"Jadi ini bagaimana membuat gawang tidak kebobolan. Kami sudah melakukan itu di pertahanan, kekurangan kami hanya di bagian penyerangan," ungkap Alberts.

"Tentunya supaya kami bisa mengubah skor 0-0 menjadi 1-0, 1-1 menjadi 2-1, itu bagian yang harus kami bisa atasi," tutur dia.

Meski lini pertahanan Persib dianggap Alberts sudah cukup solid, tetapi bukan berarti tidak ada evaluasi pada poros yang dihuni oleh Nick Kuipers dkk itu.

Menurut Alberts, masih ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki dari sistem pertahanan Maung Bandung.

Alberts pun menyoroti lini belakang Persib masih lemah dalam mengantisipasi umpan panjang yang diarahkan lawan ke jantung pertahanan mereka.

Dua gol yang bersarang ke gawang Persib pun terjadi melalui proses tersebut.

Baca juga: Persib Bidik Kebangkitan Saat Jumpa Bhayangkara FC di Seri II Liga 1

Oleh karena itu, Alberts juga mencoba untuk membuat lini pertahanan Pangeran Biru semakin tangguh sembari memperbaiki sistem penyerangan agar lebih produktif dalam mencetak gol.

"Tapi dari hasil analisis dan sudah kami identifikasi, kami masih harus berbenah dalam mengantisipasi umpan panjang ke wilayah pertahanan kami," kata Alberts.

"Sebab, itu mengakibatkan terciptanya dua gol dari dua laga yang seharusnya bisa kami menangi," tutur Alberts.

"Selain mengasah penyerangan, kami mengantisipasi umpan jauh lawan. Lalu agresivitas ketika bermain, bukan untuk mendapat kartu kuning tapi memenangi duel dan mendapat bola. Jadi, kemasukan empat gol adalah catatan yang bagus," ujar pelatih Persib Bandung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com