BANDUNG, KOMPAS.com - Pertahanan solid menjadi salah satu modal yang dimiliki Persib Bandung dalam menghadapi persaingan gelar di Liga 1 2021-2022.
Dari enam pertandingan di Liga 1 2021, gawang klub berjulukan Maung Bandung itu baru kebobolan empat gol.
Bersama Bhayangkara FC dan Arema FC, Persib tercatat sebagai kesebelasan dengan jumlah kebobolan paling sedikit.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts mengatakan, minimnya tingkat kebobolan menjadi modal yang bagus dalam menatap persaingan juara musim ini.
Menurut pelatih asal Belanda itu, umumnya tim yang meraih gelar juara kompetisi adalah mereka yang tingkat kebobolannya paling rendang dari kontestan lainnya.
"Berbicara fakta, di sepak bola dunia, tim yang menjadi juara tidak selalu merupakan tim yang mencetak gol paling banyak, tetapi juga tim yang kebobolan paling sedikit" kata Alberts kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
"Sebab, tim yang menjadi juara lebih sering menang 1-0 atau 2-1, bukan mencetak 5-6 gol setiap laga," sambung dia.
Meski begitu, rendahnya tingkat kebobolan saja tidak cukup sebagai modal Persib untuk bisa meraih gelar juara.
Persib tentunya harus bisa juga menunjukkan konsistensi untuk meraih kemenangan.
Sejauh ini, konsistensi tersebut belum terlihat di kubu Maung Bandung.
Sebab, dari enam pertandingan yang sudah dilakoni, Maung Bandung cenderung konsisten meraih hasil imbang, alih-alih kemenangan.
Alberts pun menyadari kelemahan itu. Menurutnya, salah satu penyebab Persib inkonsisten dalam meraih hasil positif adalah belum sempurnanya sistem penyerangan mereka.
Oleh karena itu, dalam masa persiapan menuju seri II Liga 1 2021, Alberts akan mencoba semaksimal mungkin untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
"Jadi ini bagaimana membuat gawang tidak kebobolan. Kami sudah melakukan itu di pertahanan, kekurangan kami hanya di bagian penyerangan," ungkap Alberts.
"Tentunya supaya kami bisa mengubah skor 0-0 menjadi 1-0, 1-1 menjadi 2-1, itu bagian yang harus kami bisa atasi," tutur dia.
Meski lini pertahanan Persib dianggap Alberts sudah cukup solid, tetapi bukan berarti tidak ada evaluasi pada poros yang dihuni oleh Nick Kuipers dkk itu.
Menurut Alberts, masih ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki dari sistem pertahanan Maung Bandung.
Alberts pun menyoroti lini belakang Persib masih lemah dalam mengantisipasi umpan panjang yang diarahkan lawan ke jantung pertahanan mereka.
Dua gol yang bersarang ke gawang Persib pun terjadi melalui proses tersebut.
Oleh karena itu, Alberts juga mencoba untuk membuat lini pertahanan Pangeran Biru semakin tangguh sembari memperbaiki sistem penyerangan agar lebih produktif dalam mencetak gol.
"Tapi dari hasil analisis dan sudah kami identifikasi, kami masih harus berbenah dalam mengantisipasi umpan panjang ke wilayah pertahanan kami," kata Alberts.
"Sebab, itu mengakibatkan terciptanya dua gol dari dua laga yang seharusnya bisa kami menangi," tutur Alberts.
"Selain mengasah penyerangan, kami mengantisipasi umpan jauh lawan. Lalu agresivitas ketika bermain, bukan untuk mendapat kartu kuning tapi memenangi duel dan mendapat bola. Jadi, kemasukan empat gol adalah catatan yang bagus," ujar pelatih Persib Bandung itu.
https://bola.kompas.com/read/2021/10/09/08315058/persib-masih-memiliki-modal-dalam-menatap-persaingan-juara-liga-1-2021