Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Widakdo
Konsultan Media dan Komunikasi

Wartawan Harian Kompas (2002-2017), Direktur Media PSSI (2017-2020) yang kini menjadi konsultan media dan komunikasi.

Virus Sepak bola dan Corona

Kompas.com - 09/07/2021, 06:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kaya dan miskin, laki-laki, perempuan, tua dan muda, semua orang bisa memainkan permainan ini.

Yang terbaik dari semuanya, Anda tidak memerlukan peralatan mewah. Yang Anda butuhkan hanyalah, bola!

Legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer mengatakan, sepak bola adalah salah satu sarana komunikasi terbaik di dunia.

Ini tidak memihak, apolitis dan universal. Sepak bola menyatukan orang-orang di seluruh dunia setiap hari.

Tua atau muda, orang biasa atau penggemar, kaya atau miskin, permainan membuat semua orang setara, membangkitkan imajinasi, membuat orang bahagia, sekaligus membuat mereka sedih (buat pendukung tim yang kalah).

Sebagian orang yakin, sepak bola kerap membangkitkan penghayatan yang lebih dalam ketimbang agama.

Baca juga: Italia Vs Inggris di Final Euro 2020, Final Ideal Mourinho Terkabul

 

Sebagai bagian dari jalinan masyarakat, sepak bola juga menjadi wahana pelestarian tradisi.

Selama masa kediktatoran Franco di Spanyol, tim-tim seperti Athletic dan Real Sociedad adalah jalan satu-satunya bagi para warga Basque untuk mengeksprsikan martabat budayanya tanpa harus berakhir di penjara.

Sementara, di kota-kota industri Inggris seperti Coventry dan Derby, klub sepak bola ikut merekatkan kota kecil tersebut di tengah kesuraman yang mencekam.

Jurnalis politik asal Amerika Serikat, Fanklin Foer, punya pandangan menarik.

Menurutnya, sepak bola bukan sekadar olahraga. Sepak bola bisa menjadi alat untuk memahami seluk beluk dunia kontemporer yang dilanda segala dampak arus globalisasi.

Fanklin Foer menyusuri jagad internasional sepak bola. Dia bertemu dengan orang pertama yang melahirkan aksi-aksi hooligan, berkumpul dengan intelektual bawah tanah italia pendukung klub Inter Milan.

Dia juga mengamati bagaimana falsafah Barcelona penting untuk memulihkan konsep nasionalisme inklusif maupun cerita sepak bola itu sendiri.

Baca juga: Sejarah Pertemuan Inggris Vs Italia Jelang Final Euro 2020

Lewat penelusurannya, Franklin Foer juga akhirnya bisa memaparkan kaitan sepak bola dengan pembantaian muslim Bosnia, korupsi di dunia ketiga, bangkitnya sentiment-sentimen rasial dan konflik keagamaan dengan Zionisme maupun anti-sentimitisme.

Perjalanan Franklin Foer yang menarik ini kemudian dia tuangkan dalam bukunya yang sudah diterjemahkan dengan judul “Memahami Dunia Lewat Sepak bola, Kajian Tak Lazim Tentang Sosial Politik Globalisasi

Kembali ke kondisi saat ini. Kita memang tidak boleh menyerah dengan kondisi saat ini.

Mungkin ada benarnya, kita memang sudah ditakdirkan untuk hidup berdampingan dengan Corona dan sambil berharap berpisah pada titik tertentu.

Biarlah sementara ini, kita nikmati tayangan sepak bola Piala Eropa dan Copa America.

“Ada yang bilang sepak bola lebih penting daripada hidup dan mati bagimu. Tolong dengar bahwa sepak bola memang lebih penting dari itu,” kata Bill Shankly, mantan manajer Liverpool dalam buku “Football The Ultimate Guide

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com