Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cekcok Mourinho-Conte, dari Sindiran Rambut, Badut, hingga Pikun

Kompas.com - 05/05/2021, 07:45 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Jose Mourinho telah sepakat untuk melatih klub Serie A Liga Italia AS Roma pada musim depan, 2021-2022, Selasa (4/5/2021).

Hal tersebut juga berarti bahwa dia akan kembali bersaing dengan pelatih Inter Milan yang baru saja menjuarai Liga Italia musim ini, Antonio Conte.

Sebelumnya, Mourinho dan Conte sempat terlibat perselisihan cekcok atau perang kata saat keduanya berkarier di Premier League, kasta teratas Liga Inggris.

Berikut kisah perselisihan antara Mourinho dan Conte, seperti dikutip dari Football Italia.

Baca juga: Alasan Jose Mourinho Yakin Terima Jadi Pelatih AS Roma

Saat itu, Mourinho melatih Manchester United, sedangkan Conte menjadi juru taktik Chelsea, klub yang juga pernah dilatih Mourinho.

Perselisihan antara mereka dimulai pada Oktober 2016 ketika Mourinho tidak menyukai perayaan berlebihan Conte pada menit-menit terakhir kemenangan Chelsea atas Manchester United dalam laga Liga Inggris.

Ketika itu, Chelsea telah mengalahkan Man United dengan skor 4-0 di Stamford Bridge dan kekecewaan Mourinho terlihat atas sikap Conte di pinggir lapangan setelah peluit akhir.

"Anda tidak melakukan selebrasi seperti itu pada skor 4-0, Anda bisa melakukannya dengan skor 1-0, jika tidak, maka akan memalukan bagi kami," kata Mourinho saat itu, dikutip dari Football Italia.

Baca juga: Mourinho ke AS Roma, Fabio Capello Lempar Peringatan dan Pujian

Pada Maret 2017, Chelsea dan Manchester United bertemu dalam laga perempat final Piala FA yang berakhir untuk kemenangan pasukan Conte dengan skor 1-0.

Pada laga itu, gelandang Man United Ander Herrera secara kontroversial diusir oleh wasit dari lapangan.

"Semua orang bisa menganalisis dari perspektif yang berbeda, tetapi kami semua menonton pertandingan sampai kartu merah dan setelah kartu merah," kata Mourinho.

"Jadi, kami bisa membandingkan keputusan dari dua kartu kuning, dalam hal ini dengan yang lain yang tidak diberikan," ucapnya.

Usai itu, Conte pun "menyerang" taktik Mourinho saat Setan Merah terus-menerus melakukan pelanggaran terhadap gelandang Chelsea Eden Hazard sepanjang pertandingan.

"Dia memulai permainan, tetapi dia tidak bisa bermain sepak bola. Semua orang bisa melihat ini, jadi bisa menilai situasinya," kata Conte.

Sindir posisi, sindir rambut

Pada akhir musim 2017, Conte memperingatkan para pemainnya di Chelsea, sambil menyindir pencapaian atau posisi peringkat The Blues saat dilatih Mourinho.

"Dua tahun lalu, Chelsea finis di urutan ke-10. Itu tidak bisa terjadi lagi. Kami tahu kesulitannya dan pasti kami ingin menghindari musim Mourinho bersama Chelsea," kata Conte yang pada musim 2016-2017 membawa Chelsea juara Liga Inggris.

"Saya tidak tahu," jawab Mourinho saat diminta mengomentari pernyataan Conte.

"Saya dapat menjawab dengan berbagai cara, tetapi saya tidak akan kehilangan rambut saya untuk berbicara tentang Antonio Conte," ucap Mou, yang secara tidak langsung menyindir pada transplantasi rambut yang dialami Conte.

Jose Mourinho dn Antonio Conte, Sabtu (4/5/2019)AFP/Glyn KIRK Jose Mourinho dn Antonio Conte, Sabtu (4/5/2019)

Sindir badut, dibalas pikun

Pada tahun 2018, Mourinho pun pernah menyindir Conte dengan sebutan "badut".

"Saya tidak berperilaku sebagai badut di pinggir lapangan, itu berarti saya kehilangan gairah saya," kata Mourinho.

"Saya lebih suka berperilaku seperti yang saya lakukan, jauh lebih dewasa, lebih baik untuk tim saya dan diri saya sendiri, saya tidak berpikir Anda harus berperilaku seperti orang gila di pinggir lapangan untuk memiliki gairah itu," ucapnya.

Terkait hal itu, Conte pun membalasnya dan menyindir Mourinho sebagai orang pikun.

"Saya pikir dia harus melihat dirinya sendiri pada masa lalu, mungkin dia berbicara tentang dirinya di masa lalu. Mungkin, terkadang, saya pikir seseorang lupa apa yang dikatakan pada masa lalu, yang merupakan perilakunya," kata pelatih asal Italia itu.

Baca juga: Perang Kata-kata Conte Vs Mourinho, Badut Vs Pikun

Setelah itu, dalam suatu kesempatan, Mourinho menegaskan perang kata-kata dengan Conte sudah berakhir.

"Ketika saya tidak mulai, cukup lucu bagi saya melihat orang lain di sisi lain bertindak seperti korban, padahal mereka bukan korban," katanya.

"Namun, sungguh, saya tidak menikmati. Itu sebabnya, bagi saya, ini sudah berakhir," kata Mourinho.

Namun, dia bersikeras Conte seharusnya meminta maaf, seperti yang dia lakukan dengan pelatih Claudio Ranieri di masa lalu.

"Ketika saya pikir itu adalah kesalahan saya dan saya harus bersikap dengan cara yang berbeda, saya yang pertama meminta maaf, seperti yang saya lakukan dengan Ranieri ketika saya memiliki kesempatan," tuturnya.

"Saat itulah, hubungan kami berubah dari buruk menjadi baik dan dari baik menjadi sangat baik karena saya cukup jantan untuk meminta maaf," ucap Mourinho.

Baca juga: Moratti soal Inter: Conte Mirip Mourinho, Sarankan Rekrut Kante

Klaim damai

Terakhir kali Conte dan Mourinho berhadapan adalah pada final Piala FA Mei 2018 ketika Chelsea asuhan Conte mengangkat trofi atas Man United asuhan Mourinho.

Saat itu, Chelsea juara usai menang 1-0 berkat gol penalti Eden Hazard di Stadion Wembley.

"Saya pikir dengan Mourinho kami telah mengklarifikasi situasi dan itu yang paling penting. Tidak ada masalah antara dia dan saya," kata Conte.

Guratan nasib kini mempertemukan kembali Mourinho dan Conte. Riwayat melatih di klub yang sama menjadi bumbu menarik keduanya.

Sebelum Conte juara Liga Inggris bersama Chelsea pada musim 2016-2017, Mourinho telah merasakannya pada musim 2004-2005, 2005-2006, dan 2014-2015.

Lalu di Inter, sebelum Conte juara Serie A Liga Italia pada musim ini, Mourinho pernah membawa klub tersebut dengan raihan treble winners (juara Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions) pada 2009-2010. 

Sekarang, menarik untuk kita tunggu dan simak apakah "perdamaian" antara Conte dan Mourinho benar-benar terjadi atau tidak...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com