Inter Milan pun ngebut dan sukses memangkas jarak dengan AC Milan di posisi puncak menjadi hanya satu poin saja.
Inter Milan arahan Conte mendulang 33 poin dalam 14 laga Liga Italia 2020-2021. Torehan itu beda tipis dengan I Nerazzurri asuhan Trapattoni yang meraup 37 angka dalam 14 pekan perdana Liga Italia 1988-1989.
Baca juga: Barter Jadi Cara Inter Bermanuver di Bursa Transfer
Benang merah lain adalah soal kemampuan menang meski tim tak menampilkan permainan apik.
Beberapa kali Conte musim ini dibuat naik-turun emosinya oleh penampilan Romelu Lukaku cs di pentas liga.
Inter Milan sangat sering menjalani sebagian besar durasi laga dengan performa lembek, tapi bisa berjalan ke ruang ganti dengan senyum merekah saat wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Kecenderungan tersebut terdeskripiskan dalam kemenangan dramatis yang diukir Inter atas Fiorentina (4-3), Torino (4-2), dan Napoli (1-0).
“Bukanlah laga yang bagus, tapi poin penting melawan tim seperti Napoli, yang merupakan kandidat juara, bernilai ganda,” kata Conte menegaskan arti penting kemenangan yang selalu berada di depan penampilan.
Inter racikan Conte seperti hanya tahu menang, tanpa peduli saat itu tim bermain bagus atau jelek.
Paradigma berpikir yang sangat dapat diterima, mengingat trofi juara pasti dimenangi dengan bekal deret raihan tiga angka, namun tak selalu bisa dicapai lewat permainan yang memanjakan mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.