"Pada musim itu, kami yakin bisa mencapai final. Di Manchester, kami berhasil meraih kemenangan hebat. Kemenangan itu menunjukkan betapa besarnya kekuatan kami," ucap Buffon.
"Kami pikir laga leg kedua itu hanyalah formalitas dan saya terbawa suasana. Kami saat itu berpikir sudah lolos karena unggul 2-0, sementara Man United memainkan banyak pemain muda," tutur Buffon.
"Kenangan buruk itu menimbulkan banyak penyesalan," ucap Buffon menambahkan.
Bersama PSG, Buffon hanya bertahan satu musim dan memutuskan kembali ke Juventus pertengahan tahun lalu.
Baca juga: Jadi Pelatih Juventus, Pirlo Dapat Restu dari Buffon dan Del Piero
Buffon kembali ke Juventus tanpa hanya dengan membawa dua gelar domestik, yakni Liga dan Piala Super Perancis.
Setelah ditinggal Buffon, PSG justru berhasil mencapai final Liga Champions.
Namun, PSG gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih gelar Liga Champions pertamanya seusai kalah 0-1 dari Bayern Muenchen pada final musim lalu.
Melihat perkembangan pesat PSG, Buffon yakin dalam waktu dekat mantan timnya tersebut akan mendapatkan trofi Liga Champions.
"PSG tidak kekurangan apa-apa. Mereka adalah tim hebat yang bisa menang melawan siapa pun," kata Buffon.
"Satu-satunya kekurangan PSG mungkin adalah mental," kata Buffon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.