Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buffon Dihantui Kenangan Buruk dan Penyesalan, Man United Penyebabnya

KOMPAS.com - Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, mengaku masih belum bisa melupakan kenangan buruk dipermalukan Manchester United pada 2019.

Kenangan buruk itu didapat Buffon saat membela Paris Saint-Germain pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions.

PSG saat itu menjamu Man United di Stadion Parc des Princes dengan modal kemenangan 2-0 dari leg pertama.

Modal tersebut membuat PSG hanya butuh hasil imbang ataupun kalah dengan selisih satu gol untuk lolos ke perempat final.

Namun, apa yang diharapkan PSG tidak terjadi pada leg kedua.

PSG justru dipermalukan Man United 1-3 di depan para pendukungnya sehingga harus tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.

Kekalahan itu tentu terasa sangat menyakitkan bagi PSG karena gol ketiga Man United diciptakan Marcus Rahsford pada masa injury time babak kedua (90+4') dari titik penalti.

Buffon yang kini sudah kembali ke Juventus mengaku masih belum bisa melupakan kenangan pahit tersebut.

Kiper asal Italia itu juga mengaku menyesal karena menjadi salah satu biang keladi dari kekalahan PSG pada leg kedua.

Pernyataan Buffon itu merujuk kepada gol kedua Man United yang dicetak Romelu Lukaku pada menit ke-30.

Sebab, gol Lukaku itu berawal dari kesalahan Buffon yang gagal menangkap dengan sempurna bola tembakan jarak jauh Marcus Rashford.

"Saya masih memikirkan pertandingan leg kedua melawan Man United itu setidaknya tiga sampai empat kali seminggu," kata Buffon dikutip dari situs Marca.

"Saya melakukan kesalahan besar (pada leg kedua). Kesalahan yang seharusnya tidak saya lakukan dengan pengalaman yang saya miliki," tutur Buffon menambahkan.

Lebih lanjut, Buffon mengakui dirinya dan PSG sedikit meremehkan Man United pada leg kedua karena memiliki modal kemenangan 2-0.

Buffon pada akhirnya hanya bisa menyesal karena pikiran meremehkan lawan itulah yang membuat PSG tersingkir.

"Pada musim itu, kami yakin bisa mencapai final. Di Manchester, kami berhasil meraih kemenangan hebat. Kemenangan itu menunjukkan betapa besarnya kekuatan kami," ucap Buffon.

"Kami pikir laga leg kedua itu hanyalah formalitas dan saya terbawa suasana. Kami saat itu berpikir sudah lolos karena unggul 2-0, sementara Man United memainkan banyak pemain muda," tutur Buffon.

"Kenangan buruk itu menimbulkan banyak penyesalan," ucap Buffon menambahkan.

Bersama PSG, Buffon hanya bertahan satu musim dan memutuskan kembali ke Juventus pertengahan tahun lalu.

Buffon kembali ke Juventus tanpa hanya dengan membawa dua gelar domestik, yakni Liga dan Piala Super Perancis.

Setelah ditinggal Buffon, PSG justru berhasil mencapai final Liga Champions.

Namun, PSG gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih gelar Liga Champions pertamanya seusai kalah 0-1 dari Bayern Muenchen pada final musim lalu.

Melihat perkembangan pesat PSG, Buffon yakin dalam waktu dekat mantan timnya tersebut akan mendapatkan trofi Liga Champions.

"PSG tidak kekurangan apa-apa. Mereka adalah tim hebat yang bisa menang melawan siapa pun," kata Buffon.

"Satu-satunya kekurangan PSG mungkin adalah mental," kata Buffon.

https://bola.kompas.com/read/2020/12/20/18595018/buffon-dihantui-kenangan-buruk-dan-penyesalan-man-united-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke