Boy kerap terlibat friksi dengan pemain belakang lawan. Dia juga tampak sering memprovokasi lawan untuk memancing emosinya.
Istilah badboy pun disematkan kepada sosok Boy. Pemain jebolan POR UNI itu hanya tersenyum ketika ditanya mengenai istilah badboy yang dilekatkan kepadanya.
Bagi Boy, predikat itu hanyalah penilaian orang. Dia pun tidak terlalu menghiraukannya.
"Mungkin itu penilaian mereka sebetulnya, seperti saya bilang tadi itu muncul karena karakter bermain saya. Sebenarnya, di mana pun dan dengan siapa pun kita bermain, kita akan keluarkan kekuatan kita secara semaksimal," ucap Boy.
"Apalagi bermain di Persib dengan logo Kota Bandung bahwa saya asli orang Sunda, tidak ada alasan untuk tidak mati-matian di lapangan," kata dia.
Musim pertama Boy bersama Persib memang berjalan mulus, posisinya di lini depan seolah tak tergantikan.
Selama semusim memperkuat Maung Bandung, tujuh gol berhasil disumbangkannya.
Semusim kemudian, Boy hengkang dari Persib dan dia terus berpindah klub sampai akhir kariernya sebagai pesepak bola.
Baca juga: Kapten Persib Sarankan Timnya Mulai Berlatih Awal Agustus
Saat ini, Boy tengah fokus dengan profesi barunya sebagai pelatih. Dia sudah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
Meski begitu, Boy belum berniat untuk menangani tim senior. Dia masih senang melatih di level akar rumput.
"Saya sekarang melatih di Uni U13 dan U15, untuk saat ini saya masih nyaman di grassroot. Masih nyaman ngasuh," kata Boy.
"Kalau ke arah sana (pelatih profesional) pasti saya persiapkan. Kalau dari legalitas, lisensi saya sudah lumayan sekarang, sudah B AFC, tinggal satu lagi untuk tahap A Pro AFC," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.