Kisah Hoffenheim, Salah Satu Klub yang Kini Paling Dibenci di Jerman

Kompas.com - 05/03/2020, 06:18 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sehari setelah kejadian di tiga laga Bundesliga, pertandingan Union Berlin harus dihentikan dua kali akibat pembentangan spanduk yang juga berisi kata-kata hujatan terhadap Hopp.

Siapakah Dietmar Hopp?

Dietmar Hopp adalah miliarder yang juga pendiri perusahaan perangkat lunak dari Jerman, SAP.

Ia menjadi sosok yang dibenci penggemar sepak bola di Jerman setelah membiayai klub tempat kotanya tinggal, TSG 1899 Hoffenheim.

Bermodal 350 juta euro (setara Rp 5,5 triliun), Hopp berhasil membawa klub yang tadinya hanya bermain di liga regional amatir, jadi naik ke Bundesliga, dan bahkan bermain di Liga Champions.

Pada Juli 2015, Hopp diberikan pengecualian dari aturan kepemilikan 50+1 yang berlaku dalam kompetisi profesional di Jerman.

Di Jerman, setiap klub harus menggunakan sistem keanggotaan.

Para anggota itulah yang didaulat menjadi pemilik saham mayoritas klub.

Baca juga: Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman Kecam Mesut Oezil

Kepemilikan mayoritas tidak berlaku untuk pihak yang dianggap telah mendukung klub secara substansial dan konsisten selama 20 tahun.

Sebelum DFB memberi pengecualian untuk Hopp, hal serupa sudah sejak lama diberikan pada Bayer Leverkusen (dimiliki perusahaan farmasi Bayer), dan Wolfsburg (milik produsen mobil Volkswagen).

Aturan 50+1 yang berlaku di sepak bola profesional Jerman membuat jarang ada investor asing yang berani masuk.

Kalaupun ada, mungkin mereka akan mengakali aturan. Seperti yang dilakukan Dietrich Mateschitz, pengusaha Austria yang jadi pemilik perusahaan minuman berenergi merek Red Bull.

Saat promosi ke Bundesliga musim 2016-2017, RB Leipzig menjadi pergunjingan.

Pasalnya, klub tersebut tadinya bernama Markranstaedt, sebuah klub amatir yang kemudian dibeli Mateschitz pada tahun 2009.

Setelah dibeli Mateschitz, nama klub berubah menjadi RB Leipzig yang merupakan kepanjangan dari RassenBallsport Leipzig alias klub sepak bola lapangan rumput di Leipzig.

Pada tahun pertama dibentuk, RB Leipzig langsung promosi ke kasta ke-4 Liga Jerman. Perombakan terjadi di susunan direksi demi memenuhi aturan 50+1 soal kepemilikan klub.

Perubahan ini dianggap akal-akalan oleh klub lain karena jumlah anggota yang cuma 17. Bandingkan dengan Bayern Muenchen yang punya 234 juta member, terbanyak di antara klub dengan sistem keanggotaan.

Hal inilah yang memicu kebencian dari para petinggi maupun suporter klub lain.

Baca juga: Kisah Klub yang Paling Dibenci di Liga Jerman...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com