Kalau terjadi kongres lagi, bisa bayangkan apa yang terjadi. Itulah kita balikkan lagi tujuan dari sepak bola apa sih. Di samping meraih prestasi, tujuan sepak bola adalah memumpuk rasa persaudaraan. Bukan permusuhan.
Kalau bicara fair play adalah soal kejujuran, persaudaraan, dan kerja sama. Ada banyak nilai-nilainya. Sangat disayangkan ada kebijakan yang justru memicu perpecahan.
Anda pasti jenuh dengan masalah seperti ini yang sering berulang. Akan tetapi, apakah hal tersebut pengaruhi putusan Anda dalam berkarier di sepak bola Indonesia?
Justru saat ini, saya dapat panggilan ekstra. Mungkin ini tidak akan membuat saya populer. Banyak pihak akan mencerca saya. Tapi, ini niat baik saya. Saya tidak peduli. Niat baik itu saya ingin sepak bola kembali bergeliat.
Dengan apa yang saya lakukan, bukan berarti memberikan keleluasaan kepada PSSI untuk mengulangi yang menurut saya kurang, Tidak. Kita tetap ingin adanya pembenahan PSSI.
Menurut saya, selama dua tahun setelah proses unifikasi, sepak bola kita tidak terlalu gagal. Pada 2011, tim SEA Games masuk final. Dua tahun kemudian, tim SEA Games masuk final lagi. Pada 2013, Timnas U-19 menjuarai Piala AFF. (Hanya) Kita akui tim senior belum seperti diharapkan.
Jangan buat kita terus putus asa. Contoh, China penduduknya 1 miliar. Pemerintah sudah memberikan fasilitas luar biasa. Saya tanya apa prestasi sepak bola China? Semua cabang olahraga mereka sudah juara dunia, tinggal sepak bola. China tidak frustrasi. Mereka malah menggunakan tempatnya untuk ajang internasional dan merekrut pemain hebat bermain di klub mereka. Itu upaya mendongrak agar sepak bola China lebih baik.
Apa Anda berencana bertemu Menpora untuk menyampaikan keinginan Anda ini?
Saya sudah menawarkan diri meskipun melalui biro hukum Menpora. Sekarang, saya siapa sih. Saya mungkin seseorang yang belum punya kapabilitas bertemu Menpora. Tapi, kalau saya dipanggil, oh saya siap.
Kira-kira kapan masalah ini akan berakhir?
Saya mendengar PSSI sudah mau membuka tangannya untuk berdiskusi dengan Menpora dan menyiapkan bentuk kerja sama. Sekarang tinggal pemerintah mau atau tidak.
Hal ini pernah dilakukan oleh Federasi Australia. Saat mereka berselisih dengan pemerintah, ada pihak ketiga yang menjembatani. Sekarang, Menpora butuh pihak ketiga agar menjadi jembatan ke PSSI. Untuk melakukan kesepakatan. (Mereka) Saling membutuhkan. Sekali lagi takkan ada yang menang dari perselisihan ini. Menurut saya, keduanya kalah. Yang menjadi korban praktisi sepak bola.
Selama sepak bola vakum, apakah tidak ada tawaran untuk melatih di klub luar negeri?
Sejak 2012, saya mendapatkan tawaran melatih di tim (Malaysia) Terengganu. Pada 2013, kami telah menyusun pemain tetapi saya terkendala dengan status saya anggota TNI. Mudah-mudahan ada jalan buat saya untuk tahun ini.
Salah satu impian Anda melatih di luar negeri?
Iya salah salah satu impian saya. Saya juga tertantang kembali melatih timnas karena saya merasa masih punya utang. Dalam waktu dekat, saya belum berpikir untuk berhenti dari sepak bola. Belum terpikir.
Kenapa Anda memiliki keinginan berkarier di luar negeri?
Kalau kesempatan itu datang, penting bagi pelatih mengukur kemampuannya. Sekaligus, menambah CV dengan berkarya di luar negeri.
Apa aktivitas Anda setelah vakum?
Saya berkantor. Ada beberapa kegiatan-kegiatan sosial. Contohnya, saya aktifi di Gerbang Pemuda atau Gerakan Bangkit untuk Pemain Muda. Gerakan ini untuk memberikan bantuan kepada pemain potensial yang cedera dan mereka kesulitan dari sisi finansial untuk penyembuhan.
Saya juga dengan beberapa alumni dan klub memberikan charity game dengan tujuan sosial dan klinik kepelatihan.
Baiklah terima kasih atas waktu Anda, Coach
Sama-sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.