KOMPAS.com - Jose Mourinho menyesal tidak berpamitan secara baik dengan pemain Inter Milan pada akhir musim 2009-2010.
Pada musim tersebut, Jose Mourinho sukses mengantar Inter Milan meraih treble winners atau juara Liga Champions, Coppa Italia, dan Liga Italia.
Final Liga Champions melawan Bayern Muenchen menjadi laga terakhir Jose Mourinho sebagai pelatih Inter Milan.
Inter Milan menjadi juara setelah mengalahkan Bayern Muenchen 2-0 berkat sepasang gol Diego Milito.
Laga final itu menjadi momen emosional untuk Jose Mourinho karena berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu.
Mourinho berpisah dengan Inter Milan di markas Real Madrid, tim yang akan dia besut musim berikutinya (2010-2011).
Sebelum final Liga Champions 2010, rumor Mourinho akan menjadi pelatih Real Madrid kerap diberitakan media.
Rumor itulah yang membuat Mourinho tidak masuk ke ruang ganti Inter Milan seusai final Liga Champions 2010.
Jose Mourinho juga memilih pulang ke Italia tidak bersama rombongan Inter Milan.
Dua hal itu terpaksa dilakukan Mourinho agar tidak mengganggu euforia perayaan treble winners Inter Milan.
"Saya bersama semua pemain saat merayakan gelar juara, pengalungan medali, dan pengangkatan piala. Namun, saya tidak pergi ke ruang ganti karena tak ingin mengucapkan kata perpisahan," kata Mourinho dikutip dari situs Goal.
"Itu adalah momen sulit. Jika kami pulang bersama ke Milan, saya takut melihat reaksi pemain dan fans (soal pindah ke Real Madrid)," ujar Mourinho.
"Saya bisa mengatakan bahwa saya kabur dari pemain dan fans Inter Milan saat itu. Saya pergi tanpa berpamitan dengan baik," ujar Mourinho menambahkan.
Lebih lanjut, Mourinho mengakui sudah berkomunikasi dengan manajemen Real Madrid sebelum final Liga Champions 2010.
Hanya saja Mourinho membantah sudah menandatangani kontrak seperti yang banyak diberitakan media.
Mourinho tidak menyangka musim terakhirnya bersama Inter Milan justru meraih kesuksesan besar.
"Semua orang mengatakan saya sudah resmi menjadi pelatih Real Madrid. Itu tidak benar karena saya dan Real Madrid baru sepakat secara personal," tutur Mourinho.
"Saya memang sangat ingin melatih Real Madrid saat itu. Saya ingin mencari tantangan baru di Spanyol setelah juara di Inggris dan Italia," ujar Mourinho menambahkan.
Lebih lanjut, Mourinho baru memutuskan kembali ke Milan untuk berpamitan setelah suasana perayaan gelar juara mulai mengendur.
"Beberapa hari setelah final, saya resmi menjadi pelatih Real Madrid," kata Mourinho.
"Saya kemudian memutuskan kembali ke Milan dan menyempatkan makan malam bersama Massimo Moratti (Presiden Inter Milan saat itu) dan keluarganya," ujar Mourinho menambahkan.
Selama dua musim di Inter Milan, Jose Mourinho total meraih lima gelar bergengsi.
Pada musim pertamanya, Jose Mourinho mempersembahkan trofi Liga Italia dan Piala Super Italia.
Treble Winners 2009-2010 tentu sangat spesial karena menjadi yang pertama dalam karier Mourinho sekaligus sejarah Inter Milan.
Berkat Mourinho, Inter Milan hingga saat ini berstatus tim Italia pertama dan satu-satunya yang pernah meraih treble winners dalam pengertian sesungguhnya.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/23/13400048/penyesalan-jose-mourinho-usai-bawa-inter-milan-raih-treble-winners