Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antara Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Zona Nyaman Repsol Honda

KOMPAS.com - Marc Marquez sudah menahbiskan diri sebagai juara dunia MotoGP musim 2019.

Prestasi tersebut diraih pebalap Spanyol itu usai memenangi balapan MotoGP Thailand, Minggu (6/10/2019) kemarin.

Juara dunia MotoGP 2019 merupakan raihan gelar juara dunia kedelapan yang diraih Marquez sepanjang kariernya, enam di antaranya di kelas utama.

Itu artinya, Marquez hanya butuh satu gelar lagi untuk menyamai perolehan legenda hidup MotoGP asal Italia yang masih aktif membalap sampai kini, Valentino Rossi.

Rossi sudah mengoleksi sembilan kali juara dunia, tujuh di antaranya di kelas utama.

Meski masih sempat bertemu dan berduel di lintasan, Rossi dan Marquez sejatinya mencapai masa kejayaan di era yang berbeda.

Rossi merupakan penguasa era 2000-an. Ia terakhir kali meraih gelar juara dunia pada 2009.

Seiring bertambahnya usia dan masuknya Marquez pada 2013, Rossi tak pernah lagi mengecap juara dunia sampai usianya menginjak 40 tahun pada tahun ini.

Sementara itu, Marquez merupakan penguasa era 2010-an.

Prestasi Marquez meraih juara dunia kedelapan tahun ini bisa dibilang luar biasa. Sebab, ia melakukannya saat usainya baru menginjak 26 tahun.

Hal itulah yang sempat menjadi perhatian Rossi menjelang MotoGP Thailand.

Rossi sendiri baru bisa meraih gelar juara dunia kedelapannya saat usianya sudah menginjak 29 tahun.

"Sepertinya tahun ini Marquez dan Honda dalam momentum punya kekuatan luar biasa, mirip dengan musim 2014 ketika mereka memenangi 10 balapan beruntun," kata Rossi dikutip dari Tuttomoriweb.

"Saya tak tahu apakah dia sudah mencapai batas, karena dia masih muda dan bahkan masih bisa berkembang," ujar Rossi.

 

Pencapaian Rossi yang Belum Dilakukan Marquez

Meski rekornya hampir disamai dan bahkan dikalahkan Marquez, sebenarnya ada satu pencapaian Rossi yang belum bisa dilakukan Marquez hingga kini.

Pencapaian itu adalah meraih juara di pabrikan yang berbeda.

Selama tampil di kelas utama, Marquez belum pernah mencicipi membalap dengan motor selain Honda.

Saat naik ke kelas utama tahun 2013, Marquez bahkan langsung bergabung di Repsol Honda, tim pabrikan terkuat di MotoGP.

Tim itulah yang dibelanya hingga kini.

Hal itu berbeda dengan Rossi.

Rossi mengawali karier di kelas utama di tim satelit, Nastro Azzurro Honda pada tahun 2000.

Ketika itu, kelas utama masih menggunakan motor 2 tak bermesin 500cc.

Tak seperti Marquez yang bisa langsung meraih gelar juara dunia di tahun pertama, Rossi baru meraih gelar juara dunia di kelas utama pada tahun kedua saat musim 2001.

Namun hebatnya, Rossi mampu memenangi 11 seri dari total 16 balapan di tahun tersebut dengan tim satelit.

Rossi bahkan tercatat menjadi pebalap tim satelit terakhir yang mampu menjadi juara dunia.

Ia berhasil mengalahkan pebalap-pebalap tim pabrikan yang lebih senior, seperti Alex Crivile (Repsol Honda), Max Biaggi (Marlboro Yamaha), ataupun Sete Gibernau (Telefonica Movistar Suzuki).

Pretasi itulah yang mengantarkannya bergabung ke Repsol Honda pada musim 2002. Ketika itu, kelas utama sudah menggunakan mesin 4 tak.

Pada tahun tersebut, Rossi kembali mampu memenangi 11 balapan dari 16 seri yang diperlombakan.

Rossi hanya dua musim merasakan zona nyaman di Repsol Honda.

Usai meraih gelar juara dunia musim 2003, ia hengkang ke Yamaha.

Di Yamaha, Rossi masih melanjutkan dominasinya pada musim 2004 dan 2005.

Sempat kehilangan gelar dua musim beruntun, Rossi kembali melanjutkan dominasinya pada musim 2008 dan 2009.

Pada 2011, Rossi sempat pindah ke Ducati namun berujung kegagalan. Ia akhirnya kembali ke Yamaha setelah dua musim.

Bagaimana dengan Marquez?

Sampai saat ini, Marquez belum pernah sama sekali melontarkan keinginannya mencari tantangan baru, meninggalkan zona nyaman Repsol Honda seperti yang pernah dilakukan Rossi.

Namun, sejumlah pihak pernah angkat bicara mengenai hal ini.

Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso mengaku penasaran dengan kemampuan Marc Marquez jika memperkuat tim lain.

"Semua orang penasaran ingin sekali mengetahuinya (Marquez pindah tim). Tapi sekarang mustahil untuk mengetahuinya," kata Dovi dalam wawancara dengan CNNIndonesia, jelang MotoGP Thailand.

Sementara itu, pengamat MotoGP, Neil Hodgson, menyakini Marquez terobsesi mengalahkan rekor Rossi. Karena itu, ia tidak akan pindah tim selama belum melakukannya.

Hodgson menilai Marquez kemungkinan baru mau meninggalkan Honda paling cepat tahun 2021, itu pun dengan catatan sudah mengalahkan rekor Rossi.

"Dia akan memiliki sembilan gelar juara dunia, sama dengan torehan Rossi. Jadi saya pikir dia akan bertahan di Honda karena dia akan tetap menggunakan sepeda motor dan berada di tim yang dia tahu berusaha merebut sepuluh gelar juara dunia dan mengalahkan Rossi," kata Hodgson kepada Daily Star, Agustus lalu.

https://bola.kompas.com/read/2019/10/07/08313968/antara-marc-marquez-valentino-rossi-dan-zona-nyaman-repsol-honda

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Final Piala Dunia U20 2023: Uruguay Vs Italia, Mencari Juara Baru

Jadwal Final Piala Dunia U20 2023: Uruguay Vs Italia, Mencari Juara Baru

Internasional
Final Singapore Open 2023: Anthony Ginting Vs Antonsen, Kans Ginting Pertahankan Gelar

Final Singapore Open 2023: Anthony Ginting Vs Antonsen, Kans Ginting Pertahankan Gelar

Sports
Top Skor Liga Champions: Haaland Tersubur, Quintrick Jadi Kunci

Top Skor Liga Champions: Haaland Tersubur, Quintrick Jadi Kunci

Liga Champions
Jadwal Final Singapore Open 2023, Anthony Ginting Vs Anders Antonsen

Jadwal Final Singapore Open 2023, Anthony Ginting Vs Anders Antonsen

Badminton
Timnas Indonesia Vs Argentina: Messi Masuk Skuad, Disebut Tak Ikut Rombongan ke Jakarta

Timnas Indonesia Vs Argentina: Messi Masuk Skuad, Disebut Tak Ikut Rombongan ke Jakarta

Sports
Musim Sempurna Julian Alvarez: Juara Dunia dengan Argentina, Treble bersama Man City

Musim Sempurna Julian Alvarez: Juara Dunia dengan Argentina, Treble bersama Man City

Sports
Luapan Kata Rodri Usai Cetak Gol Juara Man City di Final Liga Champions

Luapan Kata Rodri Usai Cetak Gol Juara Man City di Final Liga Champions

Liga Champions
Man City Juara Liga Champions: Guardiola Ukir Sejarah Saat Tak Lagi Punya Messi

Man City Juara Liga Champions: Guardiola Ukir Sejarah Saat Tak Lagi Punya Messi

Sports
5 Fakta Menarik Man City Juara Liga Champions, Lahirnya Jawara Baru

5 Fakta Menarik Man City Juara Liga Champions, Lahirnya Jawara Baru

Liga Champions
Man City Juara Liga Champions: Trofi Perdana, Lengkapi Treble, Samai Man United

Man City Juara Liga Champions: Trofi Perdana, Lengkapi Treble, Samai Man United

Sports
Hasil Man City Vs Inter 1-0, The Citizens Juara Liga Champions!

Hasil Man City Vs Inter 1-0, The Citizens Juara Liga Champions!

Liga Champions
Live Man City Vs Inter: Rodri Pecah Kebuntuan, Citizens Unggul 1-0!

Live Man City Vs Inter: Rodri Pecah Kebuntuan, Citizens Unggul 1-0!

Sports
Live Man City Vs Inter di Final Liga Champions: Saling Ciptakan Peluang, Belum Ada Gol

Live Man City Vs Inter di Final Liga Champions: Saling Ciptakan Peluang, Belum Ada Gol

Sports
HT Man City Vs Inter: Nerazzurri Melawan, Gawang Onana Masih Aman

HT Man City Vs Inter: Nerazzurri Melawan, Gawang Onana Masih Aman

Liga Champions
Live Man City Vs Inter di Final Liga Champions: Onana Gemilang, De Bruyne Cedera

Live Man City Vs Inter di Final Liga Champions: Onana Gemilang, De Bruyne Cedera

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke