Curhat Kim Jeffrey Kurniawan soal Bisnis yang Terimbas Covid-19

BANDUNG, KOMPAS.com - Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan, curhat soal bisnisnya yang terkena dampak pandemi virus corona.

Pemain berdarah Jerman itu memiliki usaha barbershop yang sudah dirintisnya sejak tahun lalu.

Usaha barbershop Kim terbilang laris. Namun, omzetnya mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19.

Pandemi virus corona memang berdampak pada sejumlah sektor bisnis.

Bukan hanya Kim, bisnis yang dirintis oleh rekan satu timnya, Dedi Kusnandar dan Gian Zola pun terdampak virus corona.

Keduanya bahkan harus menutup sejumlah usahanya selama masa pandemi.

Baca juga: Soal Penyesuaian Gaji Pemain, Persib Patuhi Kebijakan PSSI

"Ya pasti merasakan dampaknya. Sama seperti yang lain juga ada naik dan turunnya. Namun. ya kita sama-sama doa saja. Saya bersyukur karena sejauh ini masih lumayan bagus," kata Kim, kepada wartawan, belum lama ini.

Kim mengatakan, situasinya saat ini sudah lebih baik. Sebab, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung sudah dicabut.

Saat ini, Pemerintah Kota Bandung memberlakukan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Dalam masa AKB atau new normal ini, Kim mengayakan, barbershop miliknya mulai kembali bergeliat. Meski begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan.

Selain itu, dia juga memberlakukan pembatasan jumlah pelanggan.

Hal tersebut dilakukan untuk menerapkan physical distancing. Artinya, agar tidak banyak orang mengantre di dalam barbershop miliknya. Kim ingin mencegah penyebaran virus corona di lingkungan usahanya.

Baca juga: Sudah Terbiasa, Gelandang Persib Tak Masalah Liga 1 Digelar Tanpa Penonton

"Apalagi kami kan terbilang barbershop kan, pasti kami sebaik mungkin menerapkan physical distancing sehingga otomatis kapasitas tidak bisa penuh, jadi di situ pun terasa," tutur Kim.

Kim mengatakan, situasi pandemi virus corona memang sangat memberatkan untuknya sebagai seorang pesepak bola.

Hanya, Kim mencoba berdamai dengan keadaan. Ketimbang mengeluh, dia lebih tertarik untuk memikirkan cara agar bisnisnya bisa tetap berjalan dengan tetap menjaga kesehatan pegawai dan pelanggannya.

"Kami harus mencari solusi untuk kesehatan nomor satu, bisnisnya berjalan juga, kalau sekarang kan new normal juga kan. Jadi, ya adaptasi dengan hal itu juga," kata Kim.