Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Persib: Sepak Bola untuk Bersama

Kompas.com - 29/09/2023, 18:00 WIB
Adil Nursalam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tragedi yang menimpa sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (1/10/2022) akan selalu dikenang.

Bagaimana tidak, tragedi itu menjadi sisi kelam sepak bola Tanah Air di mata dunia. 135 nyawa pendukung Arema yakni Aremania melayang begitu saja.

Berawal dari kekalahan tuan rumah Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.

Beberapa penonton yang tidak puas meluapkan rasa kecewa. Mereka turun ke lapangan. 

Jumlah suporter yang masuk ke lapangan semakin banyak membuat aparat keamanan turun tangan.

Beberapa aparat kepolisian menembakan gas air mata ke arah tribune penonton. Tindakan aparat tersebut memicu kepanikan, penonton berlarian mencari pintu keluar. 

Baca juga: 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan dan Memori Berpisahnya 2 Sahabat

Terjadilah penumpukkan, orang-orang berhimpitan, sesak, dan terinjak-injak. Sebanyak 135 nyawa melayang, kompetisi dihentikan dua bulan lamanya sejak sejak tanggal kejadian itu. 

Menuju 1 Oktober, sepak bola Indonesia tak boleh melupakan kejadian tersebut. Ada keluarga yang kehilangan anak-anaknya. 

Ada anak yang kehilangan ayah atau ibunya, euforia yang diharapkan berujung manis, namun berakhir tragis dalam Tragedi Kanjuruhan

Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak turut mendengar sedih bagaimana tragedi tersebut bisa terjadi. 

Menurutnya, pada hakikatnya sepak bola bisa dinikmati oleh semua orang, semua kalangan, dan aman bagi keluarga. 

Baca juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Kontroversi, Kejanggalan, dan Janji Keadilan

Bagaimanapun segala unsur elemen sepak bola yang terlibat dalam pelaksanaan pertandingan harus terus berkaca kepada Tragedi Kanjuruhan.

“Saya hanya berharap ini tidak terjadi. Sepak bola saat ini sudah berubah, karena seharusnya seluruh keluarga bisa datang bersama menyaksikan pertandingan, menikmati permainan di stadion. Jadi kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi,” ujarnya.

Kondisi sepak bola Indonesia pasca-kejadian realitanya masih menyimpan cerita buruk lainnya. Masih ditemukan kejadian rusuh antarsuporter.

Kendati Polri kini telah menerbitkan Peraturan Kepolisian (Perpol) tentang pengamanan kompetisi olahraga di Indonesia. 

Baca juga: Setahun Tragedi Kanjuruhan, Kontras Ungkap Beragam Kejanggalan

Halaman:


Terkini Lainnya

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com