Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2023, 21:14 WIB
Ahmad Zilky,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menemukan sejumlah kejanggalan dalam pengungkapan kasus tragedi Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan menjadi duka mendalam bagi sepak bola Indonesia. Sebab, 135 orang ditemukan tewas selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam.

Semuanya bermula dari hasil minor yang diterima Arema FC saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023.

Kekalahan 0-2 dari Persebaya Surabaya membuat sejumlah oknum Aremania, julukan suporter Arema FC, menumpahkan kekecewaan dengan berhamburan masuk ke lapangan.

Baca juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Aremania Mengenang Korban, Memberi Harapan

Aparat keamanan lalu menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Kondisi itu membuat kepanikan hebat.

Korban pun berjatuhan akibat berdesak-desakan, terinjak-injak, dan sesak napas saat berupaya menghindari gas air mata.

Oleh sebab itu, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, divonis 1 tahun 6 bulan, sedangkan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno dihukum 1 tahun penjara.

Selanjutnya, eks Kasat Sampta Polres Malang, Bambang Sidik Achmadi dan eks Kabag Ops Polres Malang, Wahyu Setyo Pranoto, divonis bebas.

Baca juga: Persebaya dan Bonek Donasikan Rp 100 Juta bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Danki 1 Brimob Polda Jatim, Hasdarmawan, divonis 1 tahun 6 bulan penjara.

Kendati demikian, Kontras ternyata memiliki beragam kejanggalan dalam proses pengungkapan kasus tragedi Kanjuruhan.

Menurut Kontras, kejanggalan muncul sebelum dan saat proses peradilan untuk tragedi Kanjuruhan.

Kejanggalan sebelum proses peradilan

  • Adanya narasi menyesatkan terkait tragedi Kanjuruhan, seperti pernyataan Kapolda Jawa Timur yang menyatakan bahwa penggunaan gas air mata sudah sesuai SOP.
  • Dugaan obstruction of justice yang didasari pada laporan TGIPF bahwa ada dugaan upaya kepolisian mengganti rekaman CCTV
  • Rekonstruksi tanggal 19 Oktober 2022 dilakukan di Lapangan Mapolda Jawa Timur dan tidak dilakukan di Stadion Kanjuruhan Malang
  • Adanya ancaman kekerasan serta intimidasi secara langsung kepada keluarga korban dan saksi

Kejanggalan saat proses peradilan

  • Aktor yang diproses secara hukum hanyalah aktor lapangan
  • Terbatasnya akses terhadap pengunjung atau pemantau persidangan di awal-awal sidang
  • Terdakwa sempat hanya dihadirkan secara daring
  • Diterimanya anggota Polri sebagai penasehat hukum dalam persidangan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan 
  • Hakim dan Jaksa Penuntut Umum cenderung pasif dalam menggali kebenaran materil 
  • Minimnya keterlibatan saksi korban dan keluarga korban sebagai saksi dalam persidangan 
  • Komposisi saksi didominasi oleh aparat kepolisian 
  • Intimidasi anggota Polri dengan membuat kegaduhan dalam proses persidangan 
  • Adanya pengaburan fakta penembakan gas air mata ke bagian tribun penonton 
  • Peristiwa kekerasan dan penderitaan suporter, baik di dalam maupun di luar stadion yang tidak diungkap secara utuh

Baca juga: Arema FC Ulang Tahun Ke-36: Tanpa Kemeriahan, Doa untuk Kanjuruhan

Adapun Kontras mengatakan, sejumlah kejanggalan tersebut menunjukkan bahwa proses hukum ini gagal dalam mengungkapkan kebenaran serta melindungi pelaku dalam tragedi Kanjuruhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Final Piala Dunia U17 Event Sekali Seumur Hidup

Final Piala Dunia U17 Event Sekali Seumur Hidup

Liga Indonesia
Final Piala Dunia U17 2023, Masih Banyak Bangku Kosong

Final Piala Dunia U17 2023, Masih Banyak Bangku Kosong

Liga Indonesia
Final Piala Dunia U17 2023: Solo Diguyur Hujan, Antrean Mengular Masuk Manahan

Final Piala Dunia U17 2023: Solo Diguyur Hujan, Antrean Mengular Masuk Manahan

Sports
Piala Dunia U17 2023: Kebanggaan Mali, Masa Depan Cerah Menanti

Piala Dunia U17 2023: Kebanggaan Mali, Masa Depan Cerah Menanti

Internasional
Hasil Liga 1: Borneo Ditahan Imbang, Persik Vs Dewa United Tanpa Gol

Hasil Liga 1: Borneo Ditahan Imbang, Persik Vs Dewa United Tanpa Gol

Liga Indonesia
Final Piala Dunia U17, Kala Kekuatan Menyerang Bersua Tembok Bertahan

Final Piala Dunia U17, Kala Kekuatan Menyerang Bersua Tembok Bertahan

Internasional
Link Live Streaming Jerman vs Perancis di Final Piala Dunia U17 2023 Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Jerman vs Perancis di Final Piala Dunia U17 2023 Pukul 19.00 WIB

Internasional
Presiden FIFA Hadir untuk Laga Final Piala Dunia U-17, Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih

Presiden FIFA Hadir untuk Laga Final Piala Dunia U-17, Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih

Internasional
Final Piala Dunia U17 2023, Pesan Mario Gotze untuk Timnas U17 Jerman

Final Piala Dunia U17 2023, Pesan Mario Gotze untuk Timnas U17 Jerman

Internasional
Legenda FIFA Soal Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia: Fantastis, Suporternya Luar Biasa!

Legenda FIFA Soal Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia: Fantastis, Suporternya Luar Biasa!

Internasional
Piala Dunia U17 2023: Bukti Indonesia Bisa, Bekal Jadi Tuan Rumah Ajang Lebih Besar

Piala Dunia U17 2023: Bukti Indonesia Bisa, Bekal Jadi Tuan Rumah Ajang Lebih Besar

Sports
Keyakinan dan Keraguan Pelatih Persib terhadap Radja Nainggolan

Keyakinan dan Keraguan Pelatih Persib terhadap Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Peran Keluarga Pemain Jelang Final Piala Dunia U17 2023, Saran dan Dukungan dari Rumah

Peran Keluarga Pemain Jelang Final Piala Dunia U17 2023, Saran dan Dukungan dari Rumah

Sports
Jadwal Siaran Langsung Final Piala Dunia U17 2023, Jerman Vs Perancis Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Final Piala Dunia U17 2023, Jerman Vs Perancis Malam Ini

Sports
Ulasan Legenda FIFA Terhadap Performa Timnas Indonesia di Piala Dunia U17

Ulasan Legenda FIFA Terhadap Performa Timnas Indonesia di Piala Dunia U17

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com