KOMPAS.com - Juru taktik Timnas U23 Guinea, Kaba Diawara, memilih legenda atlet basket Michael Jordan sebagai salah satu tokoh yang dikagumi di ajang Olimpiade.
Tidak hanya Michael Jordan, Kaba juga mengagumi atlet lainnya dengan performa yang luar biasa di pesta olahraga terbesar dunia ini.
"Tidak mungkin untuk memilih satu saja. Bagi saya, Olimpiade adalah tentang Carl Lewis pada tahun 1984, Sergey Bubka pada tahun 1988, Michael Jordan pada tahun 1992 dan gelar Teddy Riner. Semua penampilan mereka muncul di benak saya," kata Kaba dikutip dari situs FIFA.
Melihat pada Olimpiade Barcelona 1992, saat itu Michael Jordan yang berstatus sebagai pemain profesional Liga Basket Amerika Serikat (NBA), membantu tim Amerika Serikat bersama pemain bintang lainnya.
Amerika Serikat yang diperkuat Michael Jordan, Magic Johnson, hingga Larry Bird, tidak terkalahkan dalam 8 laga, serta meraih medali emas.
Baca juga: Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam
Pria berusia 48 tahun ini memiliki pandangan, kalau Olimpiade bukan sekadar pertandingan.
"Olimpiade lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga tentang emosi, medali emas, lagu kebangsaan, dan mewakili negara Anda di podium," jelasnya.
"Saya mungkin telah bermain di UEFA Champions League dan AFCON dan mencetak beberapa gol indah, tetapi Olimpiade sangat kuat dalam hal emosi," ucap Kaba menambahkan.
Kepiawaian Kaba sebagai pelatih Timnas U23 Guinea, akan diuji kala melakoni laga melawan Indonesia di babak playoff menuju Olimpiade 2024.
View this post on Instagram
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024
Indonesia melawan Guinea akan berlangsung di Clairefontaine, Perancis, Kamis (9/5/2024), pukul 20.00 WIB.
Indonesia harus menempuh babak playoff setelah menelan kekalahan di babak semifinal dan perebutan posisi ketiga Piala Asia U23 2024.
Tim asuhan Shin Tae-yong tersingkir dari Uzbekistan di semifinal, dan Irak pada perebutan posisi ketiga.
Indonesia akan berada di Grup A Olimpiade 2024, apabila menang melawan Guinea pada laga mendatang, demikian sebaliknya.
Dalam Grup A sudah dihuni Perancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Kaba sudah menantikan laga melawan perwakilan konfederasi benua Asia yang menjadi penentu nasib Timnas U23 Guinea di Olimpiade.
"Terakhir kali Guinea ikut serta dalam Turnamen Sepak Bola Olimpiade adalah pada tahun 1968, jadi kami harus berjuang untuk lolos lagi. Satu-satunya cara agar kami dapat lolos adalah dengan meraih kemenangan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.