KOMPAS.com - Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Global Dairi Alami atau MilkLife mengambil langkah awal untuk mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
Mereka mengambil langkah awal dengan menggelar program pelatihan sepak bola bagi para guru Sekolah Dasar (SD) di Kudus, Jawa Tengah.
Program pelatihan yang diikuti oleh 45 guru olahraga itu diberi nama "MilkLife Soccer Coaching Clinic".
Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife menggandeng pelatih sepak bola keturunan Jerman, Timo Scheunemann, untuk menjalankan program tersebut.
Baca juga: Hasil Timnas Putri Indonesia: Garuda Pertiwi Tahan Imbang Arab Saudi
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan, ihwal tercetusnya ide pengembangan sepak bola di lingkup wilayah Kudus berbarengan dengan dibangunnya Supersoccer Arena, sebuah stadion di Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Sejak 2021, inisiatif pembangunan stadion yang memiliki fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan panahan itu diselaraskan dengan program pengembangan sepak bola putri di level akar rumput.
"Sepak bola putri Indonesia pernah berjaya di era Mutia Datau, tapi setelah itu program pembinaan para pesepak bola putri kurang berkembang," kata Yoppy dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Senin (20/3/2023).
"Tidak dibuat suatu program yang kesinambungan dan ekosistemnya tidak ada. Oleh karenanya, kami memutuskan membuat stadion ini antara lain untuk mewadahi sepak bola putri," ujar Yoppy.
Baca juga: Profil Claudia Scheunemann: Belia, Berbahaya, dan Masa Depan Timnas Putri Indonesia
Supersoccer Arena menjadi lokasi terselenggaranya agenda coaching clinic alias pelatihan bagi para guru SD di Kudus.
Yoppy menjelaskan, agenda coaching clinic bagi guru SD merupakan langkah awal sebelum Bakti Olahraga Djarum Foundation melanjutkan upaya pengembangan kepada para pemain.
Menurut Yoppy, sebelum menapaki perkembangan pemain, kemampuan guru atau pelatih di tingkat akar rumput perlu dipastikan terlebih dulu.
"Siswi-siswi di bangku SD di Kudus ini kami bina. Namun, sebelum melangkah ke tahap pembinaan para pemain, guru-guru SD kami latih terlebih dahulu mulai dari teknik dasar yang baik dan benar," ucap Yoppy.
"Sehingga kemudian mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini," katanya.
Baca juga: Tembus Piala Dunia, Timnas Putri Filipina Jadi Sumber Inspirasi
Adapun program pelatihan sepak bola bagi para guru SD ini berlangsung selama enam hari pada 13-18 Maret 2023.
Di sela-sela pelatihan, Timo Scheunemann menjelaskan, selama ini banyak orang tergesa-gesa menempatkan prestasi sebagai tujuan akhir sepak bola.