Padalah, menurutnya, salah satu hal yang perlu dipahami, khususnya oleh orang tua adalah selain untuk mendapatkan pengalaman dan kesenangan, sepak bola juga punya peran besar untuk membentuk karakter anak.
Timo mengatakan bahwa akses bagi para calon pesepak bola putri untuk meraih beasiswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kini kian terbuka ketimbang sepak bola putra.
Baca juga: Profil Rudy Eka Priyambada, Pelatih Timnas Putri Indonesia
Tentunya, bekal pendidikan dan pelatihan yang didapat di sekolah, baik dalam kurikulum maupun ekstrakurikuler, perlu ditambah dengan latihan sendiri di rumah atau bersama pelatih.
"Menurut saya peluang bagi calon pesepak bola putri untuk mendapatkan beasiswa itu jauh lebih besar, tapi kembali lagi diperlukan kedisiplinan diri yang tinggi, totalitas melalui latihan sendiri, semisal di rumah," kata Timo.
Dalam sesi teori coaching clinic, Timo menjelaskan berbagai wawasan dasar tentang teknik dan taktik penguasaan bola, pergerakan, hingga penempatan posisi.
Setelah itu, Timo mengajak para peserta coaching clinic untuk praktik langsung ke lapangan rumput sintetis di Supersoccer Arena.
Baca juga: Sepak Terjang Timnas Putri Indonesia, Butuh Kompetisi agar Tak Jadi Anak Tiri
Timo juga memeragakan berbagai contoh program latihan yang tepat bagi pemain usia dini sambil menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan bagi para guru.
"Meski masih sebatas teori dasar, soerang guru olahraga harus berusaha membuat pelatihan bagi anak-anak itu menjadi hal yang menyenangkan," ujar Timo.
Sementara itu, salah satu peserta coaching clinic, Wlly Elmando, mengapresiasi program pelatihan sepak bola yang diinisasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.
"Kami memang memerlukan program-program dasar sepak bola bagi anak-anak di lingkungan sekolah kami, dan ternyata apa yang disampaikan melalui coaching clinic ini cocok," ucap Willy.
Baca juga: Dikritik Usai Kalah 0-18, Timnas Putri Indonesia Sempat Stres
"Kami bisa melihat dan menerapkan langsung ilmu yang diberikan," tutur Willy menambahkan.
Nantinya, Bakti Olahraga Djarum Foundation akan menggelar turnamen sepak bola putri di Kudus pada Juni, Agustus atau September, dan November mendatang.
Turnamen tersebut digelar untuk menilai hasil kerja keras para guru olahraga yang telah ikut serta dalam agenda coaching clinic bersama Timo Scheunemann.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.