Sebanyak 14 gol Di Stefano dalam 20 pertandingan termasuk saat menang 5-3 di Camp Nou pada Desember 1960 yang menandai periode generasi emas Los Blancos.
Kedatangan Johan Cruyff sebagai pemain Barcelona pada tahun 1974 membantu mengembalikkan keseimbangan El Clasico ke ibu kota Catalan.
Penampilan pemain Belanda dalam kemenangan 5-0 di Bernabeu masih sering dibicarakan hingga kini.
Ia menanamkan filosofi sepak bola yang menjadi bagian dari identitas klub hingga hari ini.
Los Blancos dalam kondisi tidak memenangkan gelar LaLiga selama enam tahun saat menghadapi FC Barcelona di Bernabeu pada Maret 1986.
Kemenangan 3-1 dengan ikon klub Jorge Valdano dan Emilio Butragueno membuat gelar LaLiga kembali ke Real Madrid.
Disebut generasi Quinta del Buitre karena menampilkan bakat-bakat lokal seperti Butragueno, Michel, dan Manuel Sanchis dengan memenangkan gelar LaLiga antara tahun 1986 hingga 1990.
Kembalinya Cruyff ke Barcelona sebagai pelatih menandai lahirnya Dream Team, yang memenangkan empat gelar LaLiga berturut-turut 1991-1994.
Namun kisah ElClasico pada 1990-an akan dikenang karena dua hasil ikonik: kemenangan 5-0 untuk Barca di Camp Nou dengan Romario dan Ronald Koeman di antara para pencetak gol pada tahun 1994; dan Real Madrid membalas dendam dengan skor yang sama 12 bulan kemudian.
Mantan pelatih Barca, Luis Enrique turut menyumbang gol untuk Madrid.
ElClasico November 2005 di Santiago Bernabeu menandai pertandingan untuk sebuah generasi.
Barca memimpin lebih awal, tetapi pertunjukan Ronaldinho baru saja dimulai.
Di awal babak kedua, pemain asal Brasil itu berlari dari wilayahnya sendiri, dengan mudah melewati Sergio Ramos, Ivan Helguera dan Roberto Carlos.