MALANG, KOMPAS.com – Arema FC menjadi korban penyerangan usai laga pekan ke-20 Liga 1 2022-2023 melawan PSS Sleman, Kamis (26/1/2023).
Bus tim Arema FC diserang oleh oknum tidak dikenal saat meninggalkan Stadion Maguwoharjo, Sleman, selepas pertandingan yang berakhir 0-2 untuk kekalahan kubu Malang tersebut.
Buntut dari penyerangan tersebut, kaca bus yang ditumpangi retak bagian depan, serta pecah di bagian samping kiri dan belakang.
Hal itu mengakibatkan beberapa pemain dan tim pelatih Arema FC mengalami luka-luka.
Setelah insiden tersebut, banyak kabar burung mengatakan kalau Manajer Arema FC, Wibie Dwi Andriyas akan berkirim surat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi soal insiden di Sleman.
Namun, hal itu dibantah tegas. Wibie mengatakan bahwa tim saat ini fokus pada keselamatan dan pemulihan kondisi psikologis.
Baca juga: Bus Arema Diserang, Keselamatan dan Keamanan Harus Dimaknai dan Dijalankan
Walaupun para pemain, tim pelatih, dan ofisial merupakan korban dari penyerangan tersebut, manajemen tidak ada niatan untuk melaporkan kejadian ke PT LIB.
Ia menyayangkan informasi bohong yang beredar luas di masyarakat seolah menyudutkan Arema FC.
“Kami fokus pada keselamatan pemain dan ofisial tim. Tidak ada laporan terkait ini kepada LIB. Sekarang yang penting pemain bisa tenang setelah kejadian tersebut,” ujar pria asal Malang itu.
”Jangan ada yang memanfaatkan kejadian ini untuk menyudutkan Arema. Termasuk menyudutkan saya sebagai manajer tim. Kami fokus ke tim dan pemain,” sambungnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.