Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga 1 Tanpa Degradasi: Tuntutan Transparansi dan Kekhawatiran Jual Beli Pertandingan

Kompas.com - 13/01/2023, 08:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber PSSI

Sementara itu, hal serupa juga diutarakan oleh kubu Persipura Jayapura yang kini menjadi salah satu dari sederet peserta Liga 2 2022-2023.

Baca juga: Ungkapan Bahagia Boaz Solossa Setelah Resmi Pulang ke Persipura

Manajer Persipura, Yan Mandenas, meyebut keputusan penghentian kompetisi Liga 2 terkesan terburu-buru.

"Pertama, kami menyayangkan keputusan Exco PSSI yang terkesan terburu-buru. Menurut saya, dasar dari 20 klub ini (yang ingin Liga 2 tidak dilanjutkan) mana saja, harus dirincikan dan disampaikan," kata Yan Mandenas dalam rilis media.

"Kedua, suara klub ini hanya 20 klub yang telah disebutkan tetapi banyak klub juga yang menginginkan kompetisi dilanjutkan untuk menjaga eksistensi di Tanah Air," imbuhnya.

Yan Mandenas berharap ada evaluasi terkait keputusan penghentian Liga 2.

"Mudah-mudahan keputusan ini dievaluasi kembali dan mempetimbangkan suara klub-klub lain. Kami mengharapkan ada win-win solution dari klub-klub yang bernaung di bawah federasi sepak bola Indonesia," tutur Yan Mandenas.

Baca juga: Sikap Persipura Jayapura Setelah Liga 2 2022-2023 Dihentikan

Kekhawatiran Jual Beli Pertandingan

Keputusan penghentian Liga 2 dan Liga 3 yang kemudian berdampak pada peniadaan degradasi di Liga 1 juga memunculkan kekhawatiran.

Jurnalis olahraga senior, Anton Sanjoyo, mengungkapkan kekhawatiran-kekhawatiran itu kepada KOMPAS.com.

Menurut Anton Sanjoyo, keputusan yang diambil dalam rapat Exco itu akan menghilangkan esensi kompetisi. 

"Keputusan konyol menurut saya dari Exco PSSI. Apapun alasannya, permintaan anggota-anggota liga atau rekomendasi dari tim reformasi," ujar Anton Sanjoyo kepada KOMPAS.com pada Kamis malam.

"Keputusan ini menghilangkan esensi kompetisi, yakni promosi dan degradasi. Kalau sudah begini, tim-tim Liga 1 akan merasa aman. Tim-tim tiga bawah klasemen yang bermain tidak sepenuh hati pun akan bertahan," ucap mantan jurnalis Harian Kompas dan eks anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan tersebut.

Baca juga: Klasemen Liga 1: Persib Bandung Geser Persija Jakarta

Lalu, Anton Sanjoyo secara blak-blakan mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan adanya jual beli pertandingan selepas peniadaan degradasi di Liga 1.

"Hal yang membahayakan adalah kemungkinan jual beli pertandingan," kata Anton Sanjoyo.

"Misalnya, tim-tim yang tadinya sudah pasti turun kasta berhadapan dengan tim yang masih punya kans juara atau runners up, (partai tersebut) bisa diperjualbelikan," ucap Anton Sanjoyo. 

"Ini hal paling esensial adanya permainan tidak fair play. Kemungkinan-kemungkinan menjurus kepada ketidak jujuran pertandingan. Esensi kompetisi jadi menghilang." tutur Anton Sanjoyo menegaskan.

Baca juga: Derita Sepak Bola Indonesia: Prestasi Sulit, Liga Tanpa Degradasi Lagi

Selain itu, Anton Sanjoyo juga mengkhawatirkan pembinaan dan peningkatan kualitas kompetisi tanpa adanya promosi dan degradasi.

"Ini yang membuat Indonesia tak akan bisa beranjak maju dari keterpurukan sekarang. Kita tak bisa juara di level ASEAN dan Piala Asia pun masih gelar," kata Anton Sanjoyo.

"Bagaimana kelanjutan pembinaan atau peningkatan kualitas kompetisi tanpa unsur promosi/degradasi. Ini satu pilar yang dihilangkan oleh Exco PSSI," tutur Anton Sanjoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com