Lalu, sangat diperlukan juga sistem kunci otomatis di pintu stadion yang dapat terbuka menjelang pertandingan berakhir.
Atau setidaknya, disediakan penggunaan kunci sentral yang bisa dibuka penonton secara mudah.
Selain itu, bangunan pintu dianjurkan tidak terlalu kuat. Itu berguna agar penonton mampu mendobrak atau merobohkan saat ada keadaan darurat.
Masalahnya, di Indonesia kebanyakan pintu masih digembok saat laga dimulai dan baru dibuka jelang laga berakhir.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Pihak Klub-Polisi Sudah Jadi Tersangka, Bagaimana PSSI?
Dengan demikian, sangat sulit bagi penonton untuk keluar jika terjadi hal-hal yang darurat dan berisiko.
Seperti di Stadion Kanjuruhan misalnya, suporter disebut kesulitan keluar lantaran pintu tertutup rapat. Mereka pun harus berdesak-desakkan untuk menghindari situasi darurat penembakan gas air mata dari aparat kepolisian.
Oleh karena itu, jelas ada urgensi atau kebutuhan mendesak perbaikan stadion di Indonesia guna mengikuti standar FIFA. Hingga saat ini, Kompas.com sudah mencoba bertanya soal kepastian berapa stadion di Indonesia yang sudah memenuhi standar keamanan FIFA.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi Direktur Utama Operasional LIB, Sudjarno, untuk mengetahui angka pasti stadion di Indonesia dengan standar FIFA.
Sudjarno mengatakan bahwa data terkait stadion berstandar keamanan FIFA ada di PSSI.
“Izin penentuan standar stadion oleh Federasi. Jadi, datanya ada di PSSI,” demikian keterangan Sudjarno kepada Kompas.com.
Lalu, Kompas.com juga sudah menghubungi Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dan Media Officer PSSI, Bandung Saputra. Namun, belum ada balasan dari keduanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.