KOMPAS.com - Luis Milla batal melakukan debut bersama tim barunya Persib Bandung saat tandang melawan PSM Makassar.
Eks pelatih Timnas Indonesia itu mengalami demam hingga tak bisa mendampingi tim dari pinggir lapangan.
Laga PSM vs Persib, Senin (29/8/2022) pun berakhir tragis. Maung Bandung kalah telak 1-5 di Stadion BJ Habibie, Parepare.
Baca juga: Reaksi Manajemen Persib soal Kekalahan 1-5 dari PSM
Direktur Persib Teddy Tjahjono memaparkan bagaimana kondisi Milla saat berada di Parepare.
Setelah memimpin official training pada Minggu (28/8/2022) kondisi kesehatan Milla menurun. Tetapi ia tetap memaksakan pergi bersama tim ke stadion di hari pertandingan.
Setiba di stadion, tim medis memutuskan untuk mengistirahatkan Milla karena kondisinya yang tak memungkinkan.
Baca juga: Setelah 3 Tahun, Persib Bandung Kebobolan 5 Gol Lagi di Liga 1
“Jadi kemarin itu sehabis official training kondisi badannya agak menurun kemudian keesokan harinya badannya panas demam sampai 38 derajat celcius,” ujar Teddy.
“Yang bersangkutan masih ke stadion (di hari pertandingan), tapi akhirnya secara kondisi fisik tidak memungkinkan untuk mendampingi di bench. Tapi yang bersangkutan ada di stadion sampai selesai,” tambah Teddy.
Baca juga: Kekecewaan Jufriyanto Usai Persib Digilas 1-5: Ini Memalukan...
Saat tim hendak melakukan perjalanan pulang ke Bandung, Milla tetap berada di Kota Parepare. Ia beristirahat sampai kondisinya membaik.
“Luis Milla balik ke hotel tapi pada saat tim mau balik ke Bandung, Luis Milla kondisi fisiknya masih belum baik dan memutuskan masih di parepare," ungkapnya.
Pada Selasa (30/8/2022) pagi ia dikabarkan membaik lalu dijadwalkan ke Bandung pada malam hari ini.
“Tadi (Selasa) pagi kondisi fisiknya sudah membaik dan rencana malam ini balik Bandung. Ya semoga cepat pulih kondisinya supaya bisa segera menangani tim,” harap Teddy.
Baca juga: Persib Sandang Status Tim Paling Banyak Kebobolan di Liga 1 2022-2023
Menurutnya cuaca menjadi sebab Milla mengalami drop.
Tidak bisa dipungkiri kegiatannya dalam beberapa hari terakhir padat, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainya.
“Memang cuaca di Parepare sangat panas, tapi diagnosa dari dokter kita kurang tahu tapi udara panas cukup mempengaruhi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.