"Selama kurun waktu 3 bulan ini, kami sudah 3 kali kirim surat ke Komisi Disiplin dan diteruskan juga ke Ketua Umum PSSI, Sekjen PSSI, dan beberapa orang di PSSI," kata Benhur Tomi Mano dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Sabtu (9/7/2022).
"Kami menanyakan perkembangan permohonan investigasi, tapi tidak ada surat balasan sampai detik ini," katanya lagi.
Baca juga: Widodo Cahyono Putro Sebut Persipura Bisa Cepat Kembali ke Liga 1
Setelah tiga bulan tak mendapat respons, Benhur mengatakan bahwa pihaknya sudah enggan mengirim surat lagi kepada PSSI.
"Kami tidak akan lagi bersurat ke PSSI untuk menanyakan hal ini, 3 surat sudah cukup, kami haturkan banyak terima kasih," ujar Benhur.
"Sebagai anggota, kami tetap hargai dan hormat pada PSSI selaku federasi," demikian pernyataan Benhur.
Kedua laga yang dimaksud dalam surat permohonan investigasi ini melibatkan pesaing Persipura di papan bawah klasemen Liga 1 2021-2022, yakni Barito Putera dan PSS Sleman.
Pada pekan terakhir Liga 1 2021-2022, Barito Putera dijadwalkan bersua Persib Bandung, sedangkan PSS Sleman melawan Persija Jakarta.
Hasilnya, Barito Putera berhasil menahan imbang Persib Bandung dan mengakhiri Liga 1 2021-2022 dengan total raihan 36 poin.
Sementara itu, PSS Sleman mampu memetik kemenangan atas Persija Jakarta sehingga menjauh dari zona degradasi dan finis di peringkat ke-13 dengan koleksi 39 poin.
Baca juga: Hasil Barito Putera Vs Persib Bandung 1-1, Pasukan Rahmad Darmawan Lolos Dramatis dari Lubang Jarum
Hasil yang diraih Barito Putera dan PSS Sleman itu membuat Persipura terdegradasi dari Liga 1 meski pada pekan terakhir berhasil menang 3-0 atas Persita Tangerang.
Persipura sejatinya memiliki raihan poin yang sama dengan Barito Putera. Namun, mereka kalah selisih gol sehingga tertahan di peringkat ke-16.
Mutiara Hitam terdegradasi ke Liga 2 bersama Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh.
Setelah itu, Persipura yang melihat kejanggalan mengirim permohonan investigasi terhadap kedua laga yang mereka curigai.
Persipura secara detail meminta investigasi dilakukan terhadap anggota tim terkait.
“Termasuk investigasi oknum personel klub, terkait dugaan pelanggaran fair play, dan dugaan pelanggaran regulasi BRI Liga 1 2021/2022, permohonan kami ajukan kepada Komisi Disiplin dan Komite Etik, bila nantinya ada pelanggaran etik ya bisa sekaligus ditangani,” kata Benhur, dikutip dari Tribun Papua, 6 April lalu.
Baca juga: Soal Dugaan Sepak Bola Gajah di Liga 1, PSSI Siap Hadapi Gugatan