“Momen yang paling membangkitkan kembali semangat tim selain gol penyeimbang dari Arhan adalah saat Nadeo menggagalkan penalti pada menit terakhir. Ini adalah momen krusial,” terang kiper Garuda di Piala AFF (dulu Piala Tiger) 1996 dan 1998 tersebut.
Kurnia Sandy juga memberikan pujian kepada Egy Maulana Vikri yang berhasil menambah gol untuk kemenangan Indonesia pada laga debutnya di Piala AFF.
“Masuknya Egy juga menjadi pembeda. Beberapa aksinya mampu mengelabui antisipasi lawan. Selain memberikan assist dan gol yang dicetak,” imbuhnya.
Dia berpesan supaya Timnas Indonesia menjaga mental pemain agar kesalahan-kesalahan minor di semifinal tidak kembali terulang pada babak pamungkas.
“Semoga final nanti mental pemain timnas tetap terjaga dan semakin tinggi untuk menggapai juara. Sekali lagi, selamat bagi timnas setelah lolos final,” pungkas mantan pelatih kiper Madura united.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.